Berita  

Abu Vulkanik Merapi Tidak Menyentuh Candi Borobudur

Foto : Isitmewa

JagatBisnis.com – Letusan Gunung Merapi yang memuntahkan lava dan awan panas yang terjadi mulai menutupi beberapa Kabupaten di kota Yogyakarta, namun dipastikan bahwa hujan abu vulkanik Gunung Merapi tidak akan menyentuh wilayah Taman Wisata Candi Borobudur.

Selain hujan abu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengingatkan potensi bahaya akibat erupsi Gunung Merapi yakni berupa guguran lava dan awan panas.

Terkait dengan hal tersebut, General Manager Taman Wisata Unit Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tetap aman dikunjungi wisatawan. Bahkan, sebagain pengunjung masih tetap bisa naik ke monumen Candi Borobudur.

“Hujan abu vulkanik akibat awan panas guguran Gunung Merapi tidak terdampak pada Candi Borobudur, sehingga para pengunjung tetap bisa menikmati keindahan Candi Borobudur,” ujar Jamaludin Mawarsi.

Jamaludin menuturkan, saat ini PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) sedang melakukan kajian lapangan kunjungan wisata naik monumen Candi Borobudur dengan sampel acak hingga 15 Maret 2023 mendatang.
Tujuannya, memastikan kualitas layanan di destinasi wisata tersebut. Setiap akhir pekan jumlah pengunjung yang datang ke Taman Wisata Candi Borobudur kisaran 3.500 orang.

Koordinator Pokja Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suhartono meyakinkan kondisi Candi Borobudur aman dari abu vulkanik Merapi.

“Bagaimana pun kami tetap memantau kondisi Merapi, terutama untuk arah angin jika terjadi erupsi Merapi guna mengantisipasi hujan abu di kawasan Candi Borobudur,” ujarnya

Yudi tak menampik jika abu merapi memang mengarah ke Candi Borobudur. Sehingga sejumlah antisipasi sudah disiakan seperti menyediakan kain terpal untuk menutup stupa agar lebih aman saat hujan abu Gunung Merapi turun di kawasan Candi.

Selama satu tahun terakhir, BPPTKG mencatat erupsi Gunung Merapi cenderung mengarah ke barat daya. Sementara aktivitas kegempaan internal juga masih cukup tinggi dalam satu tahun ini. Dalam sepekan terakhir, gempa vulkanik terjadi sebanyak 77 kejadian per hari, vulkanik dangkal satu kejadian per hari dan multifrase enam kejadian per hari. (den)

MIXADVERT JASAPRO