PBB: Korut Pecahkan Rekor Tertinggi Pencurian Mata Uang Kripto, Capai Rp9,5 Triliun

JagatBisnis.comKorea Utara (Korut) diduga telah memecahkan rekor tertinggi pecurian aset cryptocurrency atau mata uang kripto pada 2022. Laporan yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jumlahnya mencapai USD630 juta atau Rp9,5 triliun.

“Tahun 2022 adalah tahun pemecahan rekor untuk pencurian aset virtual DPRK (Korea Utara). Teknik yang digunakan oleh pelaku ancaman siber menjadi lebih canggih. Sehingga membuat pelacakan dana yang dicuri menjadi lebih sulit,” demikian laporan Komite Dewan Keamanan PBB dikutip dari laman paymentexpert, Rabu (8/2/2023).

Mengutip informasi dari negara-negara anggota PBB, serta perusahaan keamanan siber. Pemantau keamanan Korea Selatan (Korsel) percaya, nilai aset cryptocurrency yang telah dicuri oleh aktor Korut pada tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Kemendag Minta OJK Fokus Tangani Pinjol daripada Larang Kripto

Korsel memperkirakan, peretas Korut mencuri aset virtual senilai USD630 juta atau Rp9,5 triliun tahun lalu. Selain itu, sebuah perusahaan keamanan dunia maya yang tidak dikenal mengindikasikan bahwa dugaan aktivitas kejahatan dunia maya di Korut mengakibatkan total lebih dari USD1 miliar dicuri.

Baca Juga :   Kenaikan suku bunga Bikin Aset Kripto Berguguran

Reuters melaporkan Korut diduga telah menargetkan perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan asing untuk melakukan kejahatan cryptocurrency. Korut menggunakan serangan dunia maya untuk membantu program nuklir dan misilnya.

“Aktor-aktor ini secara ilegal terus menargetkan korban untuk menghasilkan pendapatan dan meminta informasi yang berharga kepada DPRK (Korut), termasuk program senjatanya,” sebut laporan PBB itu.

Baca Juga :   Muhammadiyah Nyatakan Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lainnya Haram

Serangan dunia maya dilaporkan dilakukan oleh biro intelijen utama Korut, Biro Umum Pengintaian, dan diyakini termasuk tim peretasan yang diduga untuk melakukan pencurian kripto. Laporan PBB menguraikan, tim peretasan ini melakukan malware melalui berbagai metode seperti phishing untuk mendapatkan kripto yang dicuri. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO