BMKG: Pemba Harus Siap Siaga Hadapi Karhutla

JagatBisnis.com –  Menjelang akhir musim penghujan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat. Makanya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pemerintah daerah agar waspada dan siap siaga menghadapinya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kebakaran hujan berpotensi terjadi seiring penurunan curah hujan 3 tahun terakhir 2020, 2021, 2022 akibat La Nina. Kondisi ini dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi karhutla seperti pada 2019.

“Musim kemarau tersebut, sesuai dengan prediksi yang pernah kami sampaikan pada bulan Oktober tahun 2022 lalu. Diman, kondisi La Nina diprediksi makin melemah dan transisi menuju kondisi netral,” kata Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga :   Di Jawa Malam Lebih Dingin, Ini Penjelasan BMKG

Dwikorita mengatakan, potensi ancaman karhutla semakin tinggi memasuki musim kemarau yang diprakirakan akan dimulai pada April-Mei mendatang. Terutama daerah-daerah yang yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut.

Baca Juga :   Jabodetabek Masih Dilanda Hujan Sedang-Lebat Sepekan ke Depan

“Untuk itu, Pemda harus bersiap dan masyarakat pun perlu diedukasi serta diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan dan antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan,” ungkap Dwikorita.

Baca Juga :   Tak Berpotensi Tsunami, Kabupaten Tojo Una Una Diguncang Gempa berkekuatan M6,5

Oleh karena itu, Dwikorita mengungkapkan, pihaknya bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab setempat akan terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan, serta peringatan dini menghadapi karhutla, termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO