China Tergiur Harta Karun Afghanistan

JagatBisnis.com-Afghanistan diperkirakan memiliki sumber daya alam, seperti minyak, gas alam, tembaga, dan tanah jarang. Diperkirakan nilainya lebih dari USD1 triliun atau Rp15.500 triliun. Namun, banyak dari cadangan itu belum dimanfaatkan karena kekacauan selama beberapa dekade di negara itu. Nilai sumber daya alam yang besar itu membuat sejumlah negara tertarik untuk mengeduknya. Salah satunya China.

Baca Juga :   China Laporkan 140 Kasus COVID-19 Baru

Untuk bisa menggarap harta karun itu, perusahaan China dan pemerintah Taliban Afghanistan akan menandatangi kontrak pengeboran minyak. Kerja sama itu akan menjadi perjanjian ekstraksi energi besar pertama dengan perusahaan asing sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 2021.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, nantinya perusahaan minyak dan gas Asia Tengah Xinjiang (CAPEIC) akan mengebor minyak di cekungan Amu Darya.

Baca Juga :   Pasca Temuan 140 Kasus Baru, Kota Xian China Lockdown

Sementara itu, dikutip BBC, Minggu (8/1/2023), Wang Yu, Duta Besar China untuk Afghanistan mengaku, kontrak minyak Amu Darya merupakan proyek penting antara China dan Afghanistan.

Tak cuma itu, sebuah BUMN China juga sedang dalam pembicaraan mengenai pengoperasian tambang tembaga di timur negara itu.

Baca Juga :   China Laporkan Tambahan 140 Kasus Baru COVID-19

Beijing memang belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, tetapi memiliki kepentingan yang signifikan di negara itu, yang berada di pusat kawasan penting bagi jalur sutra modern China (belt and road initiative). (*/els)

MIXADVERT JASAPRO