Berita  

Kunker Komisi XI DPR RI ke Jambi Bantu Pemprov Kendalikan Inflasi

foto : istimewa

Komisi XI DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) spesifik ke Provinsi Jambi. Kunker dilakukan dalam rangka mendengar upaya pengendalian inflasi dari Pemerintah Provinsi Jambi, Jumat (9/9/2022). Kunker ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jambi, Kementerian Keuangan diwakili Dirjen Bea Cukai, Deputi Gubernur Bank Indonesia beserta KPw BI Provinsi Jambi dan beberapa pejabat daerah setempat.

Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati mengatakan Jambi mengalami tingkat inflasi tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 8,55 persen. Disusul oleh Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan tingkat Inflasi 8,01 persen, Provinsi Bangka Belitung inflasi sebesar 7,77 Persen, Provinsi Riau inflasi sebesar 7,04 persen, diperingkat ke Lima ada di Provinsi Aceh inflasi sebesar 6,97 persen.

“Merujuk dari laporan yang disampaikan oleh kementerian keuangan (Kemenkeu), hingga 31 Agustus 2022 realisasi belanja Kementerian/ Lembaga untuk propinsi Jambi baru mencapai 51,33 persen. Jadi Kemenkeu harus mendorong Kementrian dan Lembaga untuk memperbaiki belanjanya untuk propinsi Jambi,” kata Anis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (12/9/2022).

Anis juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Jambi yang di topang oleh konsumsi rumah tangga mencapai 43,4 persen, tetapi belanja pemerintah masih 22,2 persen. Artinya belanja Pemprov Jambi belum cukup memadai untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sehingga upaya pengendalian inflasi di Jambi merupakan kendala dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, lalu ketergantungan pemenuhan komoditas dari daerah lain.

“Selain itu, keterbatasan kemampuan dalam pemenuhan komoditas dari hasil produksi lokal propinsi Jambi. Maka, tidak terdapatnya komoditas utama dan infrastruktur jalan yang belum optimal juga menjadi kendala dalam upaya pengendalian inflasi di Jambi,” tegas Politisi PKS ini.

Dia menambahkan Produk domestik bruto (PDB) Jambi itu didominasi oleh sektor pertanian, yang menyumbang 27, 2 persen. Artinya, sektor ini harus digarap serius apalagi inflasinya terkait pangan. Untuk itu, pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov berharap semua yang dirumuskan tidak hanya sekedar tulisan, tapi betul betul dijalankan dengan penuh komitmen sehingga apa yang dikawatirkan bisa diatasi dengan baik.

“Saya apresiasi apa yang dilakukan, terutama kekompakan dan solidaritas dari seluruh unsur yang ada di propinsi Jambi untuk mengatasi inflasi ini, mudah-mudahan dengan ijin Allah swt Jambi mampu mengatasi inflasi ini, pungkasnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO