BPH Migas Antisipasi Lonjakan BBM saat Mudik Lebaran

JagatBisnis.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menjamin ketersediaan energi di dalam negeri berupa bahan bakar minyak, elpiji, hingga listrik selama 21 hari periode Lebaran 2022. Bahkan, diprediksi akan terjadi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sekitar 29 persen pada H-2 arus mudik Lebaran tahun 2022 ini.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan sebagai penanggung jawab jalannya penyaluran BBM, pihaknya terus memantau dan melakukan antisipasi terjadinya lonjakan konsumsi BBM pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2022. Karena ketersediaan BBM saat adalah normal dengan ketahanan untuk jenis Pertalite selama 17 hari, Pertamax selama 32 hari, Pertamax Turbo selama 59 hari, Solar selama 21 hari, Dexlite selama 2 hari, Pertamina Dex selama 72 hari, Avtur selama 37 hari, dan Kerosene selama 45 hari.

“Adapun lonjakan konsumsi BBM juga akan kembali mengalami peningkatan yang lebih besar dari arus mudik, atau arus balik yang mencapai 35 persen. Oleh karena itu, kami tengah mewaspadai pada arus balik tersebut,” katanya pada Konferensi Pers “Pelaksanaan Posko Hari Raya Idul Fitri Tahun 2022”, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (25/4/2022).

Baca Juga :   Cair Minggu Ini, 5 Juta Pekerja Bakal Terima BLT Gaji

Erika memprediksi lonjakan kenaikan konsumsi BBM akan terjadi di jalur utama mudik antara pulau Jawa hingga Sumatera. Selain wilayah tersebut, daerah wisata yang akan disinggahi para pemudik dipastikan juga akan mengalami lonjakan konsumsi BBM.

Baca Juga :   Kementerian ESDM Targetkan 13 Juta Motor Listrik di 2030

“Kami siap dengan membentuk posko. Kami punya posko untuk pemantauan penyaluran distribusi BBM ini yang bertugas mulai Senin (25/4/2022) sampai 11 Mei 2022 mendatang. Posko itu akan kami monitor setiap hari. Bahkan, kami bersama Kementerian ESDM telah melakukan pemantauan berkenaan dengan stok BBM. Hal itu untuk mengantisipasi dan menghadapi ledakan konsumsi itu,” terangnya.

Baca Juga :   1 April, Pertamax Bakal Naik

Dia menambahkan, untuk kondisi ketersediaan elpiji selama masa posko nasional juga dalam kondisi normal dengan masa ketahanan adalah 13 hari per 23 April 2022 lalu. Diprediksi, penyaluran elpiji secara umum selama periode Lebaran tahun ini akan naik sekitar 3 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal.

“Sedangkan, untuk sektor listrik, prognosa sistem kelistrikan secara umum dalam kondisi aman dengan daya mampu pasok sebanyak 43,30 gigawatt. Beban puncak listrik diperkirakan berada pada angka 32,20 gigawatt dengan cadangan operasi sebesar 11,19 gigawatt atau 34,78 persen,” tutupnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO