UAH menduga akun-akun yang menyudutkan dirinya terkait donasi untuk rakyat Palestina telah memberikan informasi keliru, membuat kegaduhan serta menimbulkan fitnah. Itu dapat dilihat dari gambar, narasi, atau framing berita tertentu yang disebarkan di medsos.
“Kami pantau sudah ada jejak-jejakk digital di masa lalu yang terlihat juga itu Insya Allah saya ingin tegaskan, saya bukan ustadz, bukan ulama yang cuma mengajar, tapi kita Insya Allah sangat profesional kita punya tim riset, tim IT, jadi orang-orang yang sering membuat iseng atau berniat sengaja menjatuhkan, atau misalnya mohon maaf ya membuat satu berita untuk mengesankan citra buruk, men-downgrade seseorang itu Insya Allah sudah ada jejak-jejaknya,” tuturnya.
UAH tidak ingin di tengah kesulitan yang mendera bangsa ini karena pandemi Covid-19, masalah ekonomi, dan menciptakan stabilitas politik, ada akun-akun yang justru membuat gaduh serta menghambat proses bangsa untuk bangkit.
Discussion about this post