Merasakan tidak kenyamanan, Terrell juga berinisiatif tiba ke dokter kulit untuk diskusi. Tetapi sayangnya reaksinya terus menjadi memburuk dan ia dibawa ke Unit gawat darurat pada 19 Maret.
“ Melilit, panas dan mengerinyau dan lebih kurang baik di tangan dan kaki,” tutur ia.
Terrell juga diketahui wajib menempuh pemeliharaan selama 5 hari di VDU Medical Center saat sebelum diperbolehkan kembali untuk istirahat dan memperbaiki diri. Terrell mengklaim dirinya masih amat lemas tetapi tetap bersyukur telah menyambut vaksin itu.
Dokter yang menjaga Terrell membenarkan kalau ruam itu diakibatkan oleh respon obat. Di bagian lain, Ahli dermatologi, untuk Kesehatan Universitas Virginia Commonwealth, Dokter. Fnu Nutan mengatakan mereka melepaskan peradangan virus apa juga, termasuk COVID- 19 sebagai pemicu potensial.
Discussion about this post