JagatBisnis.com-Fenomena ancaman penurunan muka tahah di Indonesia, dinilai sebagai dampak dari perubahan iklim yang terjadi. Sehingga hal ini patut menjadi perhatian agar dampaknya bisa dinimimalisir. Wilayah pesisir menjadi kawasan yang paling dekat merasakan imbasnya. Apalagi, deru air laut lambat laun terus menggerus daratan hingga dapat menenggelamkan permukiman demi permukiman.
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati menjelaskan penurunan penurunan muka tanah dapat disebabkan dua faktor. Pertama, faktor alam, seperti karakter atau sifat khas tanah tertentu, misalnya tanah lempung yang berasal dari lingkungan rawa yang bersifat lunak.
“Sehingga hal tersebut masih memungkinkan untuk terus memadat seiring waktu. Penurunan tanah akibat pemadatan alamiah dikenal sebagai konsolidasi atau kompaksi alamiah. Selain itu, kondisi tektonik yang berkaitan dengan dinamika aktivitas geologi secara regional yang menyebabkan tanah menjadi labil,” katanya, Minggu (5/6/2022).
Discussion about this post