Bulog Salurkan Bantuan Pangan Tahap III: 22 Juta Keluarga Penerima Manfaat Terima Beras Gratis

Bulog Salurkan Bantuan Pangan Tahap III: 22 Juta Keluarga Penerima Manfaat Terima Beras Gratis. foto dok bulog.co.id

JagatBisnis.com – Perum Bulog memulai penyaluran bantuan pangan tahap III yang ditujukan untuk 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa setiap KPM akan menerima 10 kg beras setiap dua bulan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membantu masyarakat rentan.

“Dengan bantuan pangan ini, masyarakat yang termasuk dalam kategori rentan tidak perlu membeli beras karena pemerintah akan mencukupi kebutuhan mereka sebesar 10 kg setiap dua bulan,” jelas Bayu dalam keterangan resminya pada Jumat (2/8).

Baca Juga :   Harga Beras Mahal, Bulog: Ada Faktor Luar Negeri dan Dalam Negeri

Penyaluran bantuan pangan ini telah dimulai di provinsi-provinsi yang datanya telah melewati proses verifikasi dan validasi. Saat ini, sembilan provinsi yang data penerimanya sudah terverifikasi termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, DIY, Maluku, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, dan Riau.

Baca Juga :   Bulog Jamin Stok Beras Aman hingga Lebaran 2024

“Provinsi-provinsi lainnya akan segera menyusul dalam satu atau dua hari ke depan,” tambah Bayu.

Program bantuan pangan tahap III ini akan berlangsung selama tiga bulan, yaitu Januari, Oktober, dan Desember. Kementerian Keuangan juga telah menambah anggaran sebesar Rp 11 triliun untuk mendukung program bantuan sosial (bansos) beras serta daging ayam dan telur hingga akhir tahun 2024.

Baca Juga :   Bulog Siap Menjadi Operator Badan Pangan Nasional

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan, “Alokasi bantuan beras serta daging ayam dan telur akan diperpanjang selama tiga bulan ke depan, yaitu pada Agustus, Oktober, dan Desember. Penambahan anggaran ini akan menambah biaya sebesar Rp 11 triliun.”

Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat lebih meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan, terutama di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan. (Hky)