Potensi dan Tantangan Transformasi Digital dalam Sektor Asuransi Indonesia: Pandangan Menteri Airlangga Hartarto

Potensi dan Tantangan Transformasi Digital dalam Sektor Asuransi Indonesia: Pandangan Menteri Airlangga Hartarto. foto dok voi.id

JagatBisnis.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya sektor asuransi dalam perekonomian nasional Indonesia. Dalam keterangan resminya pada Kamis (25/7), Airlangga menyebutkan bahwa sektor asuransi telah menjadi salah satu penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) dan memiliki potensi yang sangat optimal.

Menurut Airlangga, industri asuransi memainkan peran kunci dalam memobilisasi tabungan domestik, mengurangi kerugian, serta meningkatkan stabilitas keuangan. Dengan demikian, asuransi turut mendorong kegiatan perdagangan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga :   Airlangga Hartarto Awards KUR Distributors; Ganjar and Ridwan Kamil Recognized as the Best

Namun, perkembangan teknologi digital yang pesat saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor asuransi. Era digital memaksa industri ini untuk beradaptasi dengan mengembangkan bisnis ke arah digitalisasi. Transformasi digital yang melibatkan kecerdasan buatan (AI), machine learning, analisis prediktif, layanan seluler, dan live chat, menawarkan peluang bagi perusahaan asuransi untuk memperluas bisnis secara berkelanjutan.

Airlangga menyoroti bahwa meskipun terdapat tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan masalah keamanan siber, industri asuransi Indonesia siap menghadapi perubahan digital ini. Dia berharap bahwa transformasi ini akan meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan kepuasan nasabah. Pada akhirnya, ini diharapkan akan berdampak positif terhadap kontribusi sektor asuransi terhadap PDB Indonesia.

Baca Juga :   Soal Pemeriksaan Airlangga di Kejagung, Ini Kata Jokowi

Selain itu, Airlangga optimis bahwa Indonesia akan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada akhir tahun 2024. Konsumsi domestik diperkirakan akan tetap menjadi kontributor utama PDB.

Pemerintah, melalui pencanangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, berkomitmen untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045. Dalam mencapai visi ini, transformasi ekonomi menjadi langkah esensial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga :   Pemerintah Memperpanjang PPKM Luar Jawa-Bali 1-14 Maret

“Berbekal bonus demografi dan kepercayaan dunia internasional, peluang untuk mencapai Visi Indonesia Emas pada tahun 2045 semakin meningkat. Pemerintah akan terus berupaya mengoptimalkan peluang ini,” ujar Airlangga.

Dengan komitmen dan langkah-langkah strategis yang sedang diambil, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk memanfaatkan potensi ekonomi dan meraih kemajuan yang berkelanjutan dalam sektor asuransi serta seluruh perekonomian. (Hky)