Perum Bulog Terima Penugasan Penyaluran Bantuan Pangan Beras Tahap III hingga Desember 2024

Perum Bulog Terima Penugasan Penyaluran Bantuan Pangan Beras Tahap III hingga Desember 2024. foto dok bulog.co.id

JagatBisnis.com – Pada Rapat Koordinasi (Rakor) inflasi mingguan yang dilaksanakan pada Senin (8/7), Kadiv Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari, mengumumkan bahwa Perum Bulog telah diberi penugasan untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan berupa beras dalam tahap III hingga Desember 2024.

Epi menyatakan bahwa penugasan ini telah diterima oleh Perum Bulog sejak tanggal 7 Juni 2024 melalui Surat Kepala Badan Pangan Nasional dengan nomor 165/TS.03/K06/2026. Program ini merupakan kelanjutan dari upaya pemerintah untuk menyediakan bantuan pangan kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sejak awal tahun lalu.

Baca Juga :   Pasokan Beras Bulog Masih Ada 1,85 Juta Ton di Pertengahan Mei 2024: Jaminan Ketahanan Pangan Nasional

“Pada bulan Juli ini, kami harus menyelesaikan penyaluran tahap II bantuan pangan dan memastikan pasokan beras terjamin di pasar,” ungkap Epi.

Epi juga melaporkan bahwa realisasi penyaluran bantuan pangan pada tahap I tahun 2024 mencapai 99,64% dari target, atau setara dengan 657.752 ton beras. Namun, masih terdapat beberapa wilayah seperti Papua Pegunungan dan Papua Tengah yang belum menyelesaikan penyaluran.

Sementara itu, untuk tahap II, sebanyak 94,78% dari target telah tercapai, atau sekitar 656.643 ton beras telah disalurkan. Meskipun demikian, masih ada 23 provinsi yang belum menyelesaikan penyaluran.

Baca Juga :   Stok Melimpah! Mendag Zulhas Jamin Beras Aman untuk Ramadan dan Lebaran

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumumkan rencana untuk menambah anggaran sebesar Rp 11 triliun guna mendukung program bantuan pangan berupa beras, daging ayam, dan telur pada semester II-2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa alokasi tambahan ini akan diperpanjang untuk tiga bulan ke depan, yaitu pada Agustus, Oktober, dan Desember.

“Dengan tambahan ini, diperkirakan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 11 triliun,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga :   Dugaan Mark Up Impor Beras: Bapanas dan Bulog Bantah Terlibat

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat kurang mampu di tengah tantangan ekonomi yang masih dihadapi, serta untuk memitigasi dampak inflasi yang terjadi di beberapa sektor ekonomi. Diharapkan, program ini dapat memberikan manfaat langsung bagi jutaan keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia.

**Catatan**: Artikel ini disusun berdasarkan pernyataan resmi dari Perum Bulog dan Kementerian Keuangan, serta data terkait realisasi penyaluran bantuan pangan dan rencana penambahan anggaran untuk program tersebut. (Hky)