JagatBisnis.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) aktif mendorong pengembangan infrastruktur pipa gas bumi guna memastikan pasokan gas dapat didistribusikan secara efektif ke seluruh Indonesia. Infrastruktur ini dianggap krusial untuk membuka peluang agar gas bumi dapat mengalir dari Timur ke Barat, serta sebaliknya, melalui proyek-proyek seperti pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) dan Dumai-Sei Mangke (Dusem).
Idham Baridwan, Koordinator Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas, menjelaskan bahwa penetapan tarif pengangkutan melalui jasa pengangkutan ditangani oleh BPH Migas, sementara tata kelola dari hulu diatur oleh pemerintah dan SKK Migas. Biaya distribusi dan niaga diatur oleh Dirjen Migas sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri menjadi fokus utama BPH Migas, yang mengatur penetapan tarif kualitas dan harga jaringan gas bumi. Saat ini, dari sekitar 75 ruas dan 10 transporter yang ada, hanya 7 ruas yang memiliki utilisasi lebih dari 60%, sementara sisanya masih di bawah 45%. Idham menyatakan perlunya sinergi dari sektor hulu untuk mengoptimalkan alokasi dan merevisi peraturan penetapan tarif guna memaksimalkan kapasitas penggunaan pipa hingga mencapai 100%.
Sementara itu, Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menyoroti dukungan dari Pertamina Group dalam integrasi teknologi pipa dari Sumatera ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Proyek ini mencakup pengembangan ruas pipa transmisi dari Dumai hingga Sei Mangke dengan kapasitas yang besar, yang diharapkan dapat meningkatkan koneksi antarwilayah dan fleksibilitas dalam operasional penyaluran gas.
Gamal juga menjelaskan bahwa integrasi pipa ini tidak hanya akan menghubungkan kawasan industri yang ada di Medan, tetapi juga mendukung interkoneksi supply-demand antara Sumatera dan Jawa. Dengan tahapan integrasi yang terencana dengan baik, dari fase interkoneksi hingga interoperability, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kehandalan sistem transportasi gas nasional.
Dengan komitmen dari pihak-pihak terkait untuk mengembangkan infrastruktur pipa gas bumi secara holistik, Indonesia berpotensi meningkatkan pemanfaatan energi domestik secara signifikan. Langkah-langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi regional, tetapi juga memperkuat infrastruktur energi nasional untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. (Hky)