JagatBisnis.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya buka suara terkait maraknya kredit macet di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan penutupan cabang yang kian hari kian meningkat. OJK mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab utama permasalahan ini.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, salah satu faktor utama adalah penyaluran kredit yang tidak prudent. Banyak BPR yang tergoda untuk menyalurkan kredit ke sektor yang berisiko tinggi demi mengejar keuntungan, tanpa mempertimbangkan kemampuan debitur untuk membayar.
“Terjadi penyaluran kredit yang tidak prudent, dengan karakteristik kredit yang berisiko tinggi,” ujar Mahendra dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).
Faktor lain yang memperparah situasi adalah pengawasan internal yang lemah. Banyak BPR yang tidak memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk memantau kualitas kredit dan mengidentifikasi kredit bermasalah sedini mungkin.
“Pengawasan internal yang lemah, sehingga tidak dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan kredit bermasalah secara dini,” jelas Mahendra.
Selain itu, persaingan antar BPR yang ketat juga turut andil dalam meningkatkan risiko kredit macet. BPR saling bersaing untuk menarik nasabah dengan menawarkan suku bunga yang tinggi dan persyaratan kredit yang lebih longgar.
“Persaingan antar BPR yang ketat mendorong penawaran suku bunga tinggi dan persyaratan kredit yang longgar,” kata Mahendra.
OJK sendiri telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi permasalahan ini, di antaranya:
- Meningkatkan edukasi dan pelatihan bagi BPR tentang penyaluran kredit yang prudent dan pengelolaan risiko yang efektif.
- Memperkuat pengawasan terhadap BPR dengan melakukan pemeriksaan berkala dan menerapkan sanksi tegas bagi BPR yang melanggar aturan.
- Meningkatkan sinergi antar BPR untuk memperkuat daya saing dan stabilitas industri.
- OJK juga mendorong BPR untuk melakukan transformasi digital dan meningkatkan layanan keuangan yang inovatif untuk meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak nasabah.
Penutupan cabang BPR diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan kredit macet dan meningkatkan kesehatan industri BPR secara keseluruhan. OJK optimis bahwa dengan langkah-langkah yang diambil, industri BPR dapat kembali pulih dan berkembang secara berkelanjutan.