Meski tujuan kunjungan belum jelas, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Burns datang terkait penolakan Netanyahu untuk mengirim delegasi ke Kairo, Mesir, yang seharusnya melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.
Dalam pertemuan dengan CIA, Netanyahu menegaskan tuntutan Israel untuk mengetahui apakah para sandera menerima obat-obatan yang dikirim ke Gaza bulan lalu dalam kesepakatan melibatkan Prancis, Qatar, dan AS, menurut pejabat Israel yang dikutip oleh Times of Israel.
Pejabat tersebut menekankan bahwa hanya “tekanan militer yang kuat dan negosiasi tegas” yang dapat memaksa Hamas untuk mengubah tuntutannya terkait kesepakatan pembebasan sandera. Rencananya, pembicaraan akan dilakukan dengan Burns dan pejabat senior Mesir di Qatar. Hingga saat ini, belum ada komentar resmi dari kantor Netanyahu mengenai laporan tersebut.
Sebelumnya, para pejabat dari Israel, Mesir, Qatar, dan Amerika telah mengadakan pertemuan di Kairo pada Selasa untuk membahas gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera antara Hamas dan Israel.
Hamas mengusulkan rencana tiga tahap untuk gencatan senjata di Gaza pekan lalu, termasuk jeda pertempuran selama 135 hari dengan imbalan pembebasan sandera, menurut sumber Palestina. Meskipun demikian, Netanyahu menolak tawaran gencatan senjata tersebut dan bersumpah untuk melanjutkan perang di Gaza hingga mencapai “kemenangan telak” atas kelompok Palestina. Israel meyakini bahwa 134 warga Israel masih ditahan di Gaza setelah berhasil membebaskan dua sandera di kota Rafah, Jalur Gaza Selatan, pada Senin lalu.