JagatBisnis.com – Parlemen Taiwan memilih Han Kuo-yo dari Partai Kuomintang (KMT) sebagai ketua parlemen, mengukuhkan posisi partai oposisi terbesar di Taiwan. Han berhasil meraih 52 suara dalam pemilihan putaran kedua, mendapatkan dukungan dari partai independen, sementara rivalnya dari Partai Progresif Demokratik (DPP) hanya mendapat 51 suara.
Keputusan ini menjadi pukulan bagi DPP setelah Wakil Presiden petahana Lai Ching-te memenangkan pemilu presiden, tetapi partai tersebut kehilangan suara mayoritas di parlemen. Para analis memperkirakan bahwa dominasi partai oposisi dalam Badan Legislatif ke-11 Taiwan dapat menciptakan rintangan dalam meloloskan kebijakan dari presiden terpilih.
Cina, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, melihat DPP sebagai kelompok separatis, sementara DPP menganggap Han sebagai pro-Cina. Kedua belah pihak memiliki pandangan yang saling bertentangan terkait kedaulatan Taiwan.
Ketua parlemen memiliki peran penting sebagai tuan rumah bagi anggota parlemen asing yang mengunjungi Taiwan. Hal ini menjadi perhatian khusus karena Amerika Serikat, pendukung terbesar kedaulatan Taiwan, telah melakukan kunjungan tingkat tinggi, termasuk ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi pada 2022. Kunjungan ini memicu ketegangan dengan Cina yang merespon dengan latihan perang di sekitar Taiwan.
Selama kampanye pemilu, Lai Ching-te dari DPP menyuarakan kekhawatiran terhadap kemungkinan kepemimpinan Han, menudingnya sebagai pro-Cina. Han, yang sebelumnya pernah bertemu pejabat Cina dan menegaskan komitmennya pada gagasan “satu Cina,” telah dilantik sebagai ketua parlemen dan akan mulai menjabat pada 20 Mei 2024.
(tia)
