JagatBisnis.com – Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Filipina disambut dengan unjuk rasa emosional oleh keluarga Mary Jane Veloso, seorang terpidana mati kasus narkoba asal Filipina. Meskipun tidak disebutkan secara langsung dalam pidato mereka, keluarga Veloso berharap Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Presiden Jokowi dapat membahas nasib putri mereka yang telah mendekam di penjara selama 14 tahun.
Kedua orang tua Mary Jane, Celia dan Cesar Veloso, bersama kedua anaknya, menyerahkan surat kepada Presiden Marcos dan Jokowi, memohon untuk pembebasan Mary Jane. Dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, ibu Veloso, Celia, mengekspresikan kesedihan dan harapan, “Saya memohon kepada Anda untuk membantu membebaskan putri saya yang telah menderita tanpa dosa selama empat belas tahun. Hari ini adalah ulang tahun putri saya yang ke-39. Saya berharap dia akan dibebaskan.”
Meski belum jelas apakah kasus Mary Jane dibahas dalam pertemuan antara kedua pemimpin negara tersebut, Menteri Luar Negeri Enrique Manalo menyatakan bahwa dia telah memperbarui permohonan grasi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada hari sebelumnya. Manalo sebelumnya telah memohon grasi untuk Mary Jane pada tahun 2022.
Keluarga Mary Jane Veloso mengklaim bahwa Mary Jane pergi ke Indonesia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tetapi malangnya, ia ditipu oleh sindikat narkoba internasional untuk membawa heroin.
Meskipun Presiden Marcos dan Jokowi tidak menyebutkan secara eksplisit kasus Veloso dalam pidato mereka, harapannya masih berkobar di hati keluarga yang menuliskan surat terpisah kepada Presiden Marcos dengan kata-kata, “Anda adalah satu-satunya harapan kami.”
(tia)
