Berita  

Cina Protes Kepada Myanmar Setelah Lima Warganya Terluka dalam Konflik Bersenjata

JagatBisnis.comCina mengajukan protes keras kepada Myanmar setelah lima warganya terluka akibat peluru artileri selama pertempuran antara junta militer dan kelompok pemberontak di sebuah kota kecil dekat perbatasan. Konflik bersenjata di wilayah utara Myanmar telah meningkat sejak akhir Oktober, memicu seruan gencatan senjata dari Cina, yang bahkan telah memfasilitasi dialog antara kedua pihak.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, menyatakan kekecewaan Cina terhadap jatuhnya korban di antara warganya dan mengajukan protes serius kepada pihak-pihak terkait. Wang menekankan kembali pentingnya gencatan senjata dan menghentikan pertempuran, serta langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Baca Juga :   Ketegangan Cina-Filipina di Laut Cina Selatan Mencapai Puncak

Cina berjanji akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kehidupan dan harta benda warganya. Insiden terbaru melibatkan lima orang yang terluka di kota Nansan dekat Myanmar. Video kejadian yang beredar di media sosial menunjukkan kepanikan di antara warga sementara mereka berteriak meminta bantuan.

Surat kabar Global Times yang dikendalikan pemerintah melaporkan bahwa tembakan tersebut berasal dari Laukkai, wilayah Kokang di utara Myanmar, dan menyimpang hingga mengenai warga Cina di Nansan. Kejadian ini menambah ketegangan di perbatasan Cina-Myanmar.

Baca Juga :   Mantan Sekjen PBB Meminta Militer Myanmar Mulai Setop Kekerasan

Pekan lalu, Kedutaan Besar Cina di Myanmar telah meminta warganya meninggalkan Laukkai dengan alasan meningkatnya risiko keamanan. Wilayah Kokang di negara bagian Shan, Myanmar, telah lama menjadi pusat ketegangan dan konflik.

Pada tahun 2015, peluru dari Kokang melintasi perbatasan, melukai warga Cina dan warga Myanmar, memicu kemarahan Cina. Beberapa pertempuran juga terjadi dekat perbatasan pada waktu itu. Cina kembali mengingatkan warganya untuk menghindari perjalanan ke Myanmar utara dan menyarankan mereka yang sudah berada di sana untuk mencari keselamatan atau kembali ke rumah.

Baca Juga :   Kontroversi Menteri Luar Negeri Cina: Pecatnya Qin Gang

Pada pertengahan Desember, PBB melaporkan bahwa lebih dari 660.000 orang telah mengungsi di Myanmar sejak 27 Oktober, dengan total pengungsi nasional mencapai rekor 2,6 juta orang.

(tia)