JagatBisnis.com – Utang pemerintah Indonesia telah menembus Rp 8 ribu triliun pada akhir November 2023. Angka ini meningkat Rp 90,49 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.
Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga meningkat menjadi 38,11 persen. Angka ini masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan Undang-Undang Keuangan Negara, yaitu 60%.
Menanggapi hal ini, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan bahwa rasio utang terhadap PDB bisa turun dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa dijaga di kisaran 5%.
“Secara relatif rasionya akan terus turun karena kecepatan penambahan utang yang lebih rendah dari pertumbuhan PDB,” kata Andry dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12).
Andry juga mengatakan bahwa pemerintah perlu memastikan utang yang diambil merupakan utang yang produktif dan memberikan multiplier bagi perekonomian.
“Sehingga pada akhirnya secara rasio akan konsisten turun,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan diversifikasi utang dengan memanfaatkan tren suku bunga yang akan menurun di tahun depan.
“Dengan tren penurunan suku bunga ke depan, semestinya utang kita akan semakin menurun rasionya. Apalagi jika pertumbuhan ekonomi bisa dijaga lebih stabil dan lebih tinggi,” tandasnya. (tia)
