Erick Thohir: Indonesia Harus Jadi Produsen Gula, Bukan Pengimpor

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

JagatBisnis.com –  Menteri BUMN Erick Thohir menyayangkan Indonesia masih menjadi pengimpor gula terbesar di dunia. Padahal, kata Erick, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi produsen gula terbesar.

“Kita dulu rajanya gula, tapi sekarang malah jadi pengimpor terbesar. Ini harus kita ubah,” kata Erick di acara Nasional Sugar Summit 2023 di kawasan MT Haryono, Jakarta pada Rabu (13/12).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 20 Oktober 2023, realisasi impor gula konsumsi per Januari-September 2023 mencapai 290.801 ton. Kemudian rencana impor di Oktober-Desember 2023 mencapai 700.199 ton.

Erick Thohir tidak mau kalau Indonesia hanya menjadi target pasar dari negara lain saja.

Baca Juga :   AS Pertimbangkan Bebas Visa Bagi 4 Negara Ini, RI Tak Masuk

“Kita jangan terus menjadi bangsa pecundang yang akhirnya kita hanya jadi market saja, dan saya berharap kita menjadi mandiri, kuat, toh kesempatannya ada dan tidak lama,” ujar Erick.

Erick mengungkapkan kebutuhan konsumsi gula di Indonesia setiap tahunnya kian meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyebut hal itu yang membuat Presiden Joko Widodo bercita-cita untuk swasembada gula pada 2030 yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

“Karena itulah saya menantang kita semua untuk bisa swasembada gula di 2030, dengan roadmap yang kita sepakati sama-sama, dan mesti untung semua,” tutur Erick.

Baca Juga :   Tiktok Shop Kembali Beroperasi di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pasokan gula nasional dari produksi industri gula berbasis tebu dalam negeri tahun 2023 diperkirakan hanya mencapai 2,7 juta ton. Jumlah tersebut masih terlampau kecil dibanding kebutuhan gula nasional saat ini.

“Kami perkirakan kebutuhan gula nasional tahun 2023 sekitar 6,8 juta ton per tahun, yang terdiri dari kebutuhan gula untuk rumah tangga sebesar 3,4 juta ton, dan untuk industri maminfar 3,4 juta ton, sudah termasuk di dalamnya kebutuhan gula untuk industri kecil menengah sebesar 400-500 ribu ton,” ungkap Agus dikutip dari Antara.

Baca Juga :   Indonesia Ranking 1 Negara Paling Ribet Untuk Berbisnis

Potensi Indonesia Menjadi Produsen Gula

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi produsen gula. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Lahan yang luas dan subur untuk perkebunan tebu.
  • Iklim yang cocok untuk pertumbuhan tebu.
  • Sumber daya manusia yang terampil.

Untuk mencapai swasembada gula pada 2030, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Meningkatkan produktivitas tebu.
  • Meningkatkan efisiensi produksi gula.
  • Memperluas lahan perkebunan tebu.
  • Meningkatkan daya saing industri gula.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan Indonesia dapat menjadi produsen gula terbesar di dunia.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO