Berita  

AS Segera Batasi Suplai Baterai Kendaraan Listrik dari China, Ini Dampaknya

Joe Biden Foto El Economista

JagatBisnis.com –  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden segera membatasi suplai baterai kendaraan listrik dari China. Hal itu dilakukan guna memenuhi syarat untuk diskon pajak kendaraan listrik mulai tahun depan.

Aturan baru tersebut, yang dikenal sebagai Foreign Entities of Concern (FEOC), akan melarang bahan-bahan dari China dan negara-negara lain yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.

Aturan ini akan berlaku pada tahun depan untuk baterai dan 2025 untuk mineral kritis yang digunakan untuk memproduksi baterai.

Baca Juga :   Taiwan Was-was Aksi Seketika Tentara China

Dampak pada produsen mobil

Aturan ini diperkirakan akan berdampak pada produsen mobil, terutama yang menggunakan baterai dari China.

General Motors, produsen mobil asal AS, mengatakan bahwa kesempatan tersebut akan membawa dampak baik bagi perusahaan. Mereka optimistis konsumen akan makin banyak membeli kendaraan listrik di tahun depan.

Baca Juga :   China Naik Pitam, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

Di sisi lain, Ford Motor yang juga produsen mobil asal AS, masih menunggu bimbingan untuk menentukan apakah perjanjian lisensi dengan pembuat baterai asal China, CATL, sebagai bagian dari pabrik baterai Michigan yang direncanakan, akan berjalan sesuai dengan aturan.

Ford mengkritik keputusan tersebut, dengan alasan bahwa administrasi itu akan menempatkan kelompok-kelompok kepentingan khusus kendaraan listrik di depan kepentingan Amerika.

Baca Juga :   Baru 30 Ribuan Unit, Produksi Kendaraan Listrik Indonesia Ditarget 4 Juta Unit di 2035

Dampak pada konsumen

Aturan ini juga diperkirakan akan berdampak pada konsumen.

Jumlah kendaraan listrik yang memenuhi syarat untuk diskon pajak kendaraan listrik diperkirakan akan berkurang. Undang-undang tersebut bahkan berdampak pada kendaraan apa pun tidak akan memenuhi syarat jika tidak dirakit di Amerika. (tia)

MIXADVERT JASAPRO