Biaya Penerbangan Haji 2024 Berpotensi Naik 4,7 Persen

JagatBisnis.com –  Biaya penerbangan Haji 2024 berpotensi naik 4,7 persen bila kurs Rupiah ada di level Rp 16.000 per dolar AS. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, saat ditemui di DPR, Rabu (22/11).

Irfan menjelaskan, biaya penerbangan Haji 2024 yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama sebesar Rp 33.427.838, sudah memperhitungkan kurs Rupiah sebesar Rp 15.600 per dolar AS. Namun, jika kurs Rupiah mengalami kenaikan hingga Rp 16.000 per dolar AS, maka biaya penerbangan akan naik menjadi Rp 35.272.751.

“Semua harga itu, termasuk harga dari Kementerian Agama itu berbasis sebuah kurs. Dan tadi, pemahaman saya, persetujuannya termasuk persetujuan kurs di Rp 15.600,” kata Irfan.

Baca Juga :   Mulai 8 Maret, Karantina Jemaah Umrah Dipangkas Jadi 1 Hari

Irfan mengatakan, biaya penerbangan dalam biaya Haji 2024 sudah mengakomodir cost penerbangan termasuk biaya bahan bakar avtur. Namun, harga avtur juga bisa mengalami kenaikan di masa mendatang.

Baca Juga :   Arab Saudi Hapus Aturan PCR dan Jaga Jarak untuk Warga Asing

“Pada waktu penentuan harga Avtur pun, kita juga punya asumsi berapa harga avtur yang menurut kita pada hari itu atau pada waktu musim Haji akan berlaku. Jadi kita ada satu angka harga avtur yang juga sudah disepakati. Kembali lagi, asumsi kan. Asumsi,” ujar dia.

Baca Juga :   Mulai 8 Maret, Karantina Jemaah Umrah Dipangkas Jadi 1 Hari

Kenaikan biaya penerbangan Haji tentu akan menjadi beban bagi calon jemaah. Apalagi, biaya Haji 2024 sudah naik dibandingkan Haji 2023 sebesar Rp 1.641.390.

Kementerian Agama masih menunggu masukan dari DPR terkait usulan biaya penyelenggaraan ibadah Haji (BPIH) 2024. Jika tidak ada perubahan, maka BPIH akan ditetapkan sebesar Rp 94.385.382,51.(tia)

MIXADVERT JASAPRO