Berita  

Prancis dalam Keprihatinan Besar: Serangan Pisau di Arras Memicu Reaksi Keamanan yang Kuat

Polisi

JagatBisnis.comPerdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne, telah mengumumkan keadaan siaga keamanan tertinggi di negaranya setelah seorang penyerang menikam seorang guru dan melukai tiga orang lainnya di Kota Arras, Prancis utara. Serangan tersebut terjadi di Sekolah Menengah Atas Gambetta dan telah mengguncang negara Prancis.

Borne mengumumkan peringatan keamanan darurat serangan yang akan membawa perangkat keamanan tambahan dan peringatan publik guna memitigasi potensi ancaman. Langkah ini dipicu oleh serangan yang mengguncang Arras, yang memiliki populasi besar Yahudi dan Muslim. Presiden Emmanuel Macron dengan tegas mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan “teror Islam” dan memberikan penghormatan kepada korban, yang dinyatakan telah mungkin menyelamatkan banyak nyawa dengan keberaniannya.

Prancis juga akan mengerahkan 7.000 tentara sebagai respons terhadap serangan ini. Kepolisian Prancis telah mengidentifikasi tersangka, Mohammed Moguchkov, seorang pria asal Chechnya yang telah lama terpantau oleh agen keamanan karena indikasi radikalisme. Telepon Moguchkov telah disadap sebelum serangan, meskipun tidak ada indikasi adanya rencana serangan.

Baca Juga :   Pasukan Keamanan Iran Menangkap Safa Aeli: Keputusan yang Memicu Kekhawatiran Hak Asasi Manusia

Dalam serangan tersebut, penyerang pertama-tama menikam seorang guru di depan sekolah, lalu menyerang orang-orang lain yang mencoba membantu. Selanjutnya, pelaku masuk ke dalam gedung sekolah dan melukai dua orang lagi, termasuk seorang guru dan seorang penjaga keamanan. Saat ini, penjaga keamanan tersebut berada dalam kondisi kritis.

Baca Juga :   Tersangka Penusukan Balita di Prancis Didakwa dengan Percobaan Pembunuhan yang Kejam

Mohammed Moguchkov berasal dari Chechnya, yang mayoritas penduduknya Muslim, dan dia telah lama menjadi perhatian keamanan nasional Prancis. Serangan ini menggarisbawahi eskalasi ancaman terorisme di Eropa dan menimbulkan kekhawatiran mendalam di seluruh Prancis.

Baca Juga :   Prancis Mencurigai Kudeta Niger yang Misterius, Desak Pembebasan Presiden

(tia)

MIXADVERT JASAPRO