Berita  

Prancis Mencurigai Kudeta Niger yang Misterius, Desak Pembebasan Presiden

Mohamed Bazoum Foto Nigerdiaspora

JagatBisnis.comPada tanggal 28 Juli 2023, Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, menyatakan bahwa perebutan kekuasaan di Niger belum pasti, sementara ia mendesak pihak yang bertanggung jawab dalam kudeta tersebut untuk membebaskan Presiden Niger, Mohamed Bazoum. Pernyataan ini diajukan saat Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sedang melakukan perjalanan ke Papua Nugini.

Baca Juga :   Pemuda Dihukum 18 Tahun Penjara karena Membunuh dan Membakar Pacar yang Hamil di Prancis

Colonna juga menyampaikan bahwa negara-negara di blok Afrika Barat ECOWAS kemungkinan akan bertemu pada tanggal 30 Juli 2023 untuk membahas kemungkinan memberlakukan sanksi terhadap situasi di Niger.

Penting untuk dicatat bahwa Menteri Colonna menekankan bahwa situasi di Niger masih belum pasti, dan ia menganggap peristiwa tersebut sebagai “upaya kudeta.” Kementerian Luar Negeri Prancis telah mengonfirmasi garis besar dari komentarnya.

Baca Juga :   1.700 Hektare Hutan di Prancis Terbakar

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga telah berbicara dengan Presiden Niger, Mohamed Bazoum, dan menyatakan bahwa Bazoum harus dibebaskan sebagai syarat untuk memulihkan tatanan konstitusional. Pihak diplomatik Prancis menyatakan bahwa situasi di Niger masih sangat membingungkan.

Pada Rabu malam, tentara di Niger mengumumkan kudeta yang memicu kecaman luas. Presiden Niger, Mohamed Bazoum, ditahan di istana kepresidenan, dan belum jelas siapa yang saat ini bertanggung jawab atas pemerintahan negara itu. Tentara yang melucuti kekuasaan Presiden Bazoum menyatakan dukungannya dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh kepala staf mereka, dengan prioritas untuk menghindari destabilisasi negara.

Baca Juga :   Prancis Desak Negara UE Terapkan Pengujian Covid-19 pada Wisatawan China

(tia)

MIXADVERT JASAPRO