JagatBisnis.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta dan bakal calon presiden Anies Baswedan berbicara dari hati ke hati dalam acara Hari Menjadi Manusia di Kuningan Ballroom, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, Anies mengungkapkan pengalaman traumatis yang menghantuinya sejak kecil.
Anies membuka hati dengan mengisahkan sebuah momen pahit yang pernah ia alami saat masih berusia SD kelas 3. Saat itu, ia bersama kedua adiknya tengah berlibur di Jakarta. Anies berusia 9 tahun, sementara adik perempuannya berusia 7 tahun dan adik laki-lakinya berusia 5 tahun.
Momen tragis itu terjadi ketika mereka tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Anies harus meninggalkan adiknya sejenak untuk pergi ke kamar mandi. Namun, ketika ia kembali, suasana berubah drastis. Ia mendengar suara kecelakaan dan melihat lantai kamar mandi berlumuran darah.
“Dalam keadaan kaget, saya melihat ada orang yang dibawa ke pinggir. Ternyata, beberapa waktu kemudian, saya baru menyadari bahwa adik perempuan saya yang berusia 7 tahun yang menjadi korban kecelakaan itu. Lemari jatuh dan mengenai kepalanya hingga menyebabkan kematiannya,” papar Anies dengan suara serak.
Kejadian tersebut meninggalkan bekas yang mendalam dalam ingatan dan psikologis Anies hingga hari ini. Ia masih mengingat betul momen itu dan bagaimana ia harus kehilangan adik tercintanya dalam kecelakaan tragis tersebut.
Peristiwa ini telah membentuk kepribadian Anies dan mengajarkannya tentang arti kehidupan, nilai keluarga, dan tekad untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan. Pengalaman ini menjadi salah satu sumber inspirasi Anies untuk mengabdikan diri dalam pelayanan publik dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Momen berharga ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menghargai setiap momen dan orang terdekat dalam hidup. Semoga Anies Baswedan terus mendapat dukungan dan kekuatan untuk menghadapi masa depan, serta semangatnya menginspirasi banyak orang untuk berjuang dan memberikan perubahan positif dalam kehidupan mereka.
(tia)
