JagatBisnis.com – Kudeta militer di Niger dan penunjukan Jenderal Abdourahamane Tiani sebagai kepala negara baru menimbulkan keprihatinan dari negara-negara Afrika, kekuatan Barat, dan organisasi regional dan internasional. Beberapa pihak menyuarakan dukungan terhadap Presiden Mohamed Bazoum dan menyerukan pemulihan demokrasi di negara tersebut.
Krisis ini memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan wilayah, terutama karena Niger adalah sekutu utama kekuatan Barat dalam menghadapi kelompok-kelompok teroris seperti al-Qaeda dan Negara Islam ISIS. Reaksi terhadap kudeta ini antara lain peringatan dari AS mengenai kemungkinan menghentikan bantuan keamanan dan kerja sama lainnya dengan pemerintah Niger.
Jenderal Abdourahamane Tiani, yang sekarang menjadi kepala negara, sebelumnya adalah komandan pengawal kepresidenan Niger. Ia telah menjadi bagian penting dari pemerintahan sejak lama dan memiliki pengalaman militer yang signifikan. Penunjukan Tiani sebagai kepala negara terjadi setelah pasukan militer menggulingkan Presiden Bazoum dan menyebabkan kebingungan dalam pemerintahan.
Kondisi dan keberadaan Presiden Bazoum belum sepenuhnya jelas, namun beberapa pemimpin dunia menyatakan telah berbicara dengannya setelah kudeta, dan bahwa dia dan keluarganya berada dalam kondisi baik meskipun masih ditahan di istana.
Peristiwa kudeta ini telah menciptakan situasi yang kompleks dan rentan di Niger, dan para pemimpin dunia serta masyarakat internasional akan terus memantau perkembangan selanjutnya. Upaya diplomasi intra-Afrika kemungkinan akan dilakukan untuk mencari solusi damai dan pemulihan demokrasi di negara tersebut.
(tia)
