JagatBisnis.com – Perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung dan pergeseran Hari Raya Natal resmi di Ukraina merupakan perkembangan yang signifikan dalam konteks konflik antara kedua negara dan dampaknya terhadap masyarakat Ukraina.
Invansi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 telah menyebabkan situasi yang sangat kompleks dan tragis bagi Ukraina, serta mempengaruhi hubungan antara Gereja Ortodoks Rusia dan Ukraina. Keputusan Ukraina untuk memindahkan Hari Raya Natal resminya dari 7 Januari menjadi 25 Desember menandakan upaya untuk membedakan diri dari warisan Rusia dan menegaskan identitas nasional mereka secara lebih kuat.
Selama beberapa tahun terakhir, Ukraina telah mengambil sejumlah langkah untuk menjauhkan diri dari pengaruh Moskow, termasuk mengganti nama-nama jalan dan kota yang berasal dari masa Soviet. Perpecahan antara gereja-gereja di Kyiv dan Moskow juga semakin dalam, terutama setelah Gereja Ortodoks Ukraina memutuskan hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia pada 2019.
Keadaan darurat militer yang diperpanjang di Ukraina juga berdampak pada rencana pemilu legislatif yang seharusnya digelar pada Oktober. Darurat militer telah membatasi kemungkinan pemilu dilaksanakan, dan ini menjadi pertama kalinya pemungutan suara nasional dalam jumlah besar ditunda karena perang.
Situasi yang terus berkembang di Ukraina mempengaruhi kestabilan regional dan menghadirkan dampak yang luas bagi masyarakat Ukraina dan dunia internasional secara keseluruhan. Konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda reda, dan upaya diplomatik terus dilakukan untuk mencari jalan keluar yang damai. Peristiwa ini menjadi perhatian global dan berdampak pada banyak aspek kehidupan di Ukraina dan wilayah sekitarnya.
(tia)
