JagatBisnis.com – Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengenai situasi serangan balasan Ukraina terhadap invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022. Kirby menyatakan bahwa serangan balasan Ukraina tidak sedang menghadapi “jalan buntu” meskipun hasilnya tidak terlihat cukup cepat saat ini.
Presiden Zelensky sendiri telah mengatakan bahwa serangan balik tidak berkembang secepat yang dia inginkan dan tidak bergerak sejauh yang diinginkan setiap harinya. Meskipun Amerika Serikat tidak mengambil posisi dalam hal tersebut, Washington akan memastikan bahwa Ukraina memiliki jenis alat dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk terus bergerak.
Sejak invasi Rusia dimulai, Amerika Serikat telah memberikan lebih dari $43 miliar atau hampir Rp645 triliun bantuan militer kepada Ukraina. Departemen Pertahanan AS juga mengumumkan bantuan keamanan tambahan senilai $400 juta untuk Ukraina, termasuk rudal pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan drone kecil.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, sebelumnya menyatakan bahwa sementara Ukraina telah merebut kembali setengah wilayah yang tadinya dikuasai oleh Rusia, serangan balasan masih berada dalam tahap awal dan diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan lagi.
(tia)