Berita  

Estonia Resmi Menjadi Negara Pertama di Eropa Tengah yang Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis!

LGBT

JagatBisnis.comPernikahan sesama jenis telah resmi dilegalkan di Estonia setelah parlemen negara tersebut menyetujui undang-undangnya. Hal ini menjadikan Estonia sebagai negara Eropa Tengah pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Perdana Menteri Kaja Kallas menyambut keputusan tersebut dan menyatakan bahwa pernikahan dan cinta adalah hal yang harus dipromosikan.

Estonia, yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet, telah mengalami perkembangan signifikan sejak memperoleh kemerdekaannya. Negara ini sekarang menjadi anggota NATO dan Uni Eropa, dan dengan melegalkan pernikahan sesama jenis, Estonia menyatakan bahwa mereka setara dengan negara-negara lain yang bernilai sama.

Meskipun pernikahan sesama jenis telah dilegalkan di sebagian besar Eropa Barat, hal tersebut belum terjadi di negara-negara Eropa Tengah. Mayoritas negara-negara di kawasan ini pernah berada di bawah kekuasaan komunis dan sekarang menghadapi perubahan sosial dan politik setelah menjadi anggota NATO dan Uni Eropa.

Baca Juga :   Seteru Rusia dengan Estonia Memanas, Saling Usir Dubes

Undang-undang pernikahan sesama jenis di Estonia disahkan dengan 55 suara mendukung dari total 101 kursi di parlemen. Koalisi partai liberal dan sosial demokrat mendukung RUU tersebut. Undang-undang ini dijadwalkan akan berlaku mulai tahun 2024.

Baca Juga :   Seteru Rusia dengan Estonia Memanas, Saling Usir Dubes

Keputusan ini mendapatkan dukungan mayoritas penduduk Estonia. Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Hak Asasi Manusia, 53 persen populasi Estonia mendukung pernikahan sesama jenis pada tahun 2023, meningkat dari 34 persen satu dekade sebelumnya.

Namun, masih ada sebagian penduduk Estonia yang tidak menerima homoseksualitas. Sebanyak 38 persen orang Estonia menganggap homoseksualitas tidak dapat diterima. Etnis minoritas Rusia, yang merupakan seperempat dari populasi negara, mayoritas menentang pernikahan sesama jenis, dengan hanya 40 persen dari mereka yang mendukungnya.

Baca Juga :   Seteru Rusia dengan Estonia Memanas, Saling Usir Dubes

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam memperjuangkan kesetaraan LGBTQ+ di Estonia. Banyak kaum gay di negara tersebut masih merahasiakan identitas mereka, dan sebagian dari mereka telah mengalami pelecehan baru-baru ini.

Meskipun demikian, keputusan untuk melegalkan pernikahan sesama jenis di Estonia disambut dengan baik oleh pemerintah dan sebagian besar masyarakat. Pasangan Annely dan Eeva, yang telah menjalin hubungan selama enam tahun, menyambut kabar tersebut dan berencana untuk menikah.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO