Berita  

Afrika Selatan Akan Timbangkan Penangkapan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin Foto The Wall Street Journal

JagatBisnis.com – Afrika Selatan  memperhitungkan opsinya karena tulisan perintah penahanan dewan pidana universal (ICC) guna pemimpin negara Rusia beliau Vladimir Putin, apabila ia menerima permintaan ke pertemuan sertacak BRICS p terlihat Agustus, ujar satu orang pemimpin negara negeri itu.

“Belum terlihat ketentuan jelas,” ujar Zane Dangor, pemimpin jenderal unit ikatan global, Kamis, 1 Juni.

beliau meningkatkan kalau menteri yang ditugaskan guna permasalahan ini hendak lekas berjumpa guna memperhitungkan keterangan yang menentukan preferensi itu.

Salah satu preferensi yang menarik kepedulian para pemimpin Afrika Selatan yaitu memohon pengarah BRICS saat sebelumnya, china, guna selaku tuan rumah KTT itu, ujar satu orang pemimpin tua negara, yang berdiskusi tanpa mengatakan sebutan.

pengganti Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov berkata pada Kamis kalau keterangan KTT BRICS hendak dipindahkan ke china dari Afrika Selatan yaitu imitasi, Interfax berkata.

Baca Juga :   Para Tentara Bayaran Rusia Mendapatkan Amunisi Lagi, Damai dengan Putin?

Kremlin berkata pada Selasa kalau Rusia hendak mengambil bagian pada “jenjang yang pas”.

Afrika Selatan dengan cara teoritis hendak dimohon guna membekuk Putin di dasar tulisan perintah yang dikeluarkan pada Maret oleh meja hijau dikarenakan negeri itu yaitu badan ICC.

bagi ICC, Putin mengerjakan pidana perang dengan mendeportasi memaksa anak-anak dari daerah yang diduduki Rusia di Ukraina.

Moskow menyangkal dakwaan itu. seseorang pemimpin tua Rusia pula menyanggah buah pikiran guna memindahkan KTT ke china.

Afrika Selatan pada 25 Januari sudah mengunsertag Putin ke pertemuan 22-24 Agustus di Johannesburg dari para kepala BRICS dari negeri meningkat, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, china, serta Afrika Selatan.

Mantan pemimpin negara Thabo Mbeki, yang haluannya mengenai ikatan global menggenggam banyak efek di golongan pemimpin negara – berkata, pertemuan sertacak itu tidak boleh jadi terjalin di Afrika Selatan.

Baca Juga :   Putin dan Xi Jinping Bentuk Tatanan Perang yang Baru?

“akibat tanggungan hukum saya, saya mesti membekuk pemimpin negara Putin, namun saya tidak dapat melaksanakannya,” ujar Mbeki dalam konsultasi 25 Mei dengan stasiun radio 702.

seseorang pengganti menteri, Obed Bapela, berkata terhadap BBC pada Selasa kalau Afrika Selatan berencana guna membebaskan unsertag-undang yang hendak berikan Pretoria pilihan guna mengambil keputusan apakah hendak membekuk kepala yang di idamkan oleh ICC maupun tidak.

Bapela tidak menanggapi imbauan ulasan. lamun, satu orang pemimpin unit yustisi, yang berdiskusi tanpa mengatakan sebutan, berkata tidak hendak ada agak saat guna menjumpai undang-undang sejenis itu disetujui oleh parlemen sebelum pertemuan puncak.

Afrika Selatan pada Senin menghasilkan resistensi diplomatik terhadap seluruhnya kepala yang menghadiri pertemuan dan pertemuan para menteri luar negeri BRICS di Cape Town minggu ini.

Baca Juga :   UU Anti-LGBT Resmi Disahkan, Putin: Pelanggar Didenda Rp100 Juta

lamun, unit ikatan global berkata ini yaitu proses standar guna seluruhnya rapat global di Afrika Selatan.

“kekuatan ini tidak mengungsikan tulisan perintah apa pun yang boleh jadi sudah dikeluarkan oleh meja hijau global mana pun pada akseptor rapat,” ujar empu tutur unit Clayson Monyela.

Afrika Selatan sebelumnya menyiratkan niatnya guna mundur dari ICC menyusul keluhan mengenai kegagalannya membekuk mantan pemimpin negara Sudan Omar al-Bashir.

kali itu Bashir menghadiri pertemuan puncak Uni Afrika di Johannesburg pada 2015. beliau jadi buronan karena dakwaan genosida.

Kongres Nasional Afrika yang berkekuatan mengambil keputusan pada Desember kalau Afrika Selatan mesti melalaikan prosedur itu dan berusaha mengerjakan transformasi pada ICC dari dalam.

MIXADVERT JASAPRO