Presiden BIden: Ketegangan AS dan China Akan Segera Mencair

Presiden AS Joe Biden Foto detikHealth

JagatBisnis.comPresiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia yakin ketegangan yang meningkat antara AS dengan China akan ‘segera mencair’.

Dalam sebuah konferensi pers KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023), Biden menyatakan kekecewaannya bahwa insiden balon mata-mata China pada awal tahun merusak momentum untuk memfasilitasi komunikasi antara pejabat senior kedua negara.

Dia mengatakan perjanjian sebelumnya dengan Presiden China Xi Jinping mengenai pentingnya menerapkan hotline militer dengan cepat memburuk setelah kontroversi balon ketika ketegangan meningkat. “Saya pikir Anda akan melihat keadaan itu akan mencair secepatnya,” kata Biden.

Baca Juga :   Joe Biden Mirip Peramal Sebut Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Ini Kata Ariza

Pada awal Februari, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken secara mendadak menunda rencananya mengunjungi Beijing setelah Washington mendeteksi apa yang digambarkan sebagai balon mata-mata China yang bergerak di atas wilayah sensitif benua AS.

Perjalanan itu dimaksudkan untuk tindak lanjut pertemuan tatap muka Biden dan Xi Jinping pada November tahun lalu. Hal itu akan menjadi kunjungan pejabat setingkat menteri pertama ke China dari Washington sejak awal pemerintahan AS saat ini pada tahun 2021.

Tidak ada tanda-tanda ketegangan mereda, tetapi Penasehat Keamanan Gedung Putih Jake Sullivan dan Wang Yi, diplomat tertinggi China, mengadakan diskusi ‘bebas’ selama berjam-jam mengenai isu utama di Wina, Austria pada awal Mei lalu. Saat itu, Washington dan Beijing mengatakan mereka setuju untuk tetap membuka jalur komunikasi.

Baca Juga :   Pekan Depan, Joe Biden Kemungkinan bakal Umumkan Pencalonannya di Pilpres 2024

Dalam konferensi pers sebelum kepulangannya, Biden juga menyebutkan Taiwan, sumber utama perselisihan China dengan AS. Dia menekankan bahwa kebijakan berabad-abad Washington mengenai pulau demokratis itu tak berubah, menunjukkan AS tidak mengharapkan Taiwan akan ‘secara independen’ mendeklarasikan wilayahnya, negara berdaulat dan merdeka.

“Kami akan terus menempatkan Taiwan dimana mereka dapat membela diri mereka dan ada pemahaman yang jelas di antara sekutu kami bahwa faktanya jika China bertindak sepihak, mereka akan merespon,” ujar Biden.

Baca Juga :   Rusia Siapkan Senjata Gempur Ekonomi AS

Mengenang masa empat hari di Hiroshima, Biden mengatakan berada di kota itu dan mengunjungi sejumlah tempat seperti Museum Peringatan Perdamaian merupakan sebuah ‘pengingat yang kuat akan kenyataan perang nuklir yang menghancurkan dan tanggung jawab bersama untuk tidak pernah menghentikan upaya membangun perdamaian’.

Biden mengatakan dia dan pemimpin G7 lainnya menegaskan ‘komitmen untuk terus bekerja menuju dunia yang bebas dari ancaman senjata nuklir’.

MIXADVERT JASAPRO