Perkenalkan Teknologi Unitatem Cultura Demi Pertanian Berkelanjutan

JagatBisnis.comPerkembangan pertanian berkelanjutan telah menjadi komitmen negara Indonesia dalam rangka menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai pertanian berkelanjutan, Grup JAH Tech perkenalkan JAH Cultura dengan inovasi terbarunya, berupa Unitatem Cultura. Ini adalah teknologi yang dikembangkan dengan tujuan meningkatkan hasil panen guna mengatasi peningkatan permintaan pangan global.

“Kami percaya pada budidaya untuk masa depan yang berkelanjutan melalui inovasi. Karena keberlanjutan dalam pembangunan pertanian dapat mewujudkan kedaulatan pangan serta kesejahteraan petani dan peternak di masa depan,” kata CEO dan Co-Founder JAH Tech, Tan Chong Hui pada Workshop Cultivating a Sustainable Future with JAH Cultura yang digelar kerjasama dengan Trubus, di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Dia menjelaskan, Unitatem Cultura merupakan jawaban untuk masa depan pangan berkelanjutan. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan hasil pertanian dalam hal kecepatan dan kuantitas, tanpa merusak lingkungan. Data statistik menunjukkan pertanian menghasilkan 26 persen emisi gas rumah kaca global melalui kegiatan produksi tanaman untuk konsumsi manusia dan pakan ternak, serta proses rantai pasokan seperti pengemasan dan transportasi.

Baca Juga :   Majukan Pertanian Indonesia, BRI Ajak Syngenta Sediakan Layanan Keuangan

“Maka, teknologi ini dapat mempercepat pertumbuhan dan kesehatan tanaman dengan memungkinkan penyerapan molekul air lebih mudah dan lebih cepat. Ini fitur Unitatem Cultura, bahan paduan keramik eksklusif yang memancarkan medan elektromagnetik alami untuk memecah molekul air menjadi kelompok yang lebih kecil,” ungkapnya.

Dia menerangkan, teknologi ini sudah memiliki sertifikat aman di bawah EU Reach for Chemical Substances. Sehingga dapat diaplikasikan pada benih, air atau tanah. Unitatem Cultura adalah bidang unik yang dihasilkan oleh ceramic alloy yang dikembangkan selama 20 tahun melalui penelitian teknologi yang mendalam bidang ini dan telah terbukti memberikan sifat peningkatan untuk menghasilkan sel punca, pertumbuhan tanaman dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Baca Juga :   Pentingnya Komunikasi Digital di Masa Pandemi untuk Kemajuan Pertanian

“Teknologi ini tak memerlukan sumber energi tambahan karena medan yang dipancarkan melalui lapisan nanopori pada lapisan ceramic alloy yang merupakan frekuensi gelombang alami dalam spektrum inframerah jauh dan terahertz. Frekuensi gelombang ini telah terbukti mengurangi gugus molekul air untuk penyerapan yang lebib baik, mendukung kualitas tanah dan mempengaruhi benih untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,” imbuhnya.

Baca Juga :   Pentingnya Komunikasi Digital di Masa Pandemi untuk Kemajuan Pertanian

Sementara itu, pemilik tambak ikan lokal Ebizu Aquaculture, Lim Kim Chwee, mengaku, pada September lalu mulai menggunakan Unitatem Cultura untuk pakan dan airnya. Pelet ikan yang diberikan perlakuan dalam wadah ceramic alloy menunjukkan ikan mengalami peningkatan nafsu mkan dan menunjukkan perilaku yang lebih aktif dan lincah selama makan dibanding ikan yang diberi pellet ikan yang tidak mendapatkan perlakuan.

“Tingkat kematian pun turun hingga 75 persen, dari sekitar empat menjadi satu ekor setiap dua minggu. Ikan lebih sehat – mereka sembuh lebih cepat dari masalah kulit, rata-rata dari 6 bulan hingga 10 hari. Hasil panenya pun menghasilkan rasa yang lebih manis dan tekstur yang lebih montok,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO