China Tertarik Rekrut Tentara Jagal Gurkha Jadi Pasukannya

JagatBisnis.com –  Gorkha atau Gurkha dihormati secara global sebagai prajurit tangguh dan sadis. Pasukan asal Nepal ini telah direkrut sebagai tentara di Inggris sejak 1815, India dan di beberapa negara. Kini China tertarik mengajak Gurkha masuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Inggris telah mengangkat resimen Gorkha, dan mereka bertempur dengan gagah berani dalam berbagai ekspedisi militer. Setelah kemerdekaan pada tahun 1947, Angkatan Darat India masih mempertahankan enam resimen tentara Gurkha sementara empat resimen dikirim ke Angkatan Darat Inggris sebagai bagian dari perjanjian tripartit antara India, Nepal, dan Inggris. Kesepakatan itu berisi soal hak-hak Gurkha yang direkrut dalam dinas militer Inggris dan India. Dalam perjanjian itu pula, enam resimen Gurkha yang saat itu menjadi bagian British Indian Army, menjadi tentara India.

Pada 2020, ada sekitar 32.000 tentara yang bertugas di 40 batalyon di bawah tujuh resimen Gurkha. Dari total resimen itu, Gurkha Rifles ke-1, ke-3, ke-4, ke-5, ke-8, ke-9 dan ke-11 bertugas di bawah Angkatan Darat India. Jumlah mereka di masing-masing resimen sekitar 800 personel. Sementara itu, Gurkha Rifles ke-2, ke-6, ke-7 dan ke-10 ada di Angkatan Darat Inggris.

Baca Juga :   Maroko Larang Semua Pelancong Dari China Untuk Masuk

Batalion Gurkha di Brunei juga memainkan peran penting dalam pertempuran. Mereka sampai diganjar penghargaan Victoria Cross karena keberaniannya dalam pertempuran Bau pada 1965. Kemudian pada 1974, Gurkha Reserve Unit (GRU) terbentuk. Hingga kini, tercatat ada 2.000 personel Gurkha. Anggota GRU merupakan semua veteran Angkatan Darat Inggris. Tugas mereka yakni untuk melindungi sultan, Keluarga Kerajaan, dan instalasi minyak utama.

Selain itu, mereka bekerja sebagai unit pasukan khusus langsung di bawah komando Sultan Brunei. Tentara Gurkha di Brunei berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri Brunei.

Baca Juga :   China Naik Pitam, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

Di Singapura, tentara ini juga diberdayakan menjadi bagian dari kepolisian sejak 1949. Singapura punya Gurkha Contingent, sebuah pasukan paramiliter yang mirip Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia.

Gurkha pernah hadir di Indonesia saat datang bersama sekutu yang dipimpin Inggris saat itu pada 1945. Bahkan sang komandannya yang pernah mengalami pertempuran langsung di Surabaya pada 10 November 1945 itu adalah mantan Presiden Pakistan Zia ul Haq. Mereka ternyata mogok bertempur karena mendengar suara adzan dan takbir karena banyak tentara Gurkha yang beragama Muslim dan lainnya Hindu.

Banyak kisah tentara Gurkha ini muncul di berbagai daerah. Tentara yang terkenal sadis ini juga hadir saat konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1960-an di daerah Kalimantan Timur. Pada Akhir Maret 1946, Yon 3/3 Gurkha Rifles terlibat dalam pertempuran brutal palagan Cikampek dengan lima dari gerilyawan tertawan. Mereka kemudian dibebaskan dengan tukaran puluhan gerilyawan Indonesia yang ditahan oleh militer Inggris. Namun salah satu dari tentara Gurkha itu menolak balik ke pasukannya. Dia memilih bergabung dengan pihak Republik.

Baca Juga :   Atasi Ancaman Nuklir Korut, AS Dekati China

Gurkha masih tampil pada pada 19 September lalu di Inggris. Brigade Gurkha turut berperan dalam prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II. Mereka memimpin salah satu prosesi parade pemakaman. Ketika itu, mereka bergabung dengan resimen Skotlandia dan Irlandia serta 200 musisi Angkatan Udara Inggris. Para tentara Gurkha juga memimpin iring-iringan pasukan pembawa peti di akhir pemakaman kenegaraan, tepatnya setelah ibadah di Westminster Abbey. (tia)

MIXADVERT JASAPRO