Wapres Minta Penanganan Keamanan di Papua Disertai Pendekatan Kesejahteraan

Wapres Ma'ruf Amin

JagatBisnis.com –  Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menginstruksikan kepada TNI dan Polri memperkuat strategi komprehensif dalam penanganan keamanan di Papua. Penguatan strategi ini untuk merespons gugurnya sejumlah prajurit TNI dalam tugas operasi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, serta masih adanya tindak kekerasan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Instruksi ini disampaikan Wapres dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

“Mengenai pola-pola penanganan masalah keamanan, itu memang sebagaimana kita ketahui bahwa Papua memang ada daerah-daerah tertentu, yaitu Papua Tengah dan Pegunungan yang memang masih bermasalah dengan persoalan keamanan. Itu juga dibicarakan secara khusus dan itu masih belum selesai pola dan cara penanganannya seperti apa,” kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dikutip dalam keterangannya, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga :   Begini Kata Ma’ruf Amin Soal Hari Libur Digeser

Masduki menjelaskan, Panglima TNI juga memastikan pihak-pihak keamanan di Papua lebih siap dan profesional, terutama dalam menghadapi KKB. Bahkan, Panglima TNI juga sudah memberikan satu istilah, siaga tempur.

Baca Juga :   Tahun 2021, Ekspor Tanaman Hias Tembus Rp247 Miliar

“Dengan kata siaga, saya kira itu juga cukup signifikan arti dari apa yang disampaikan oleh Panglima TNI. Karena itu artinya, bagaimana agar pihak-pihak keamanan di Papua supaya lebih siap dan lebih profesional,” ungkapnya.

Wapres sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) mengingatkan, pendekatan keamanan harus disertai pendekatan kesejahteraan berbasis sosial-kultural dan administratif-politik untuk menangani akar persoalan dan isu-isu strategis di 6 provinsi di tanah Papua.

Baca Juga :   KUHP Baru, Wapres Minta Tidak Direspons dengan Kebencian dan Amarah

“Wapres mempunyai tanggung jawab untuk masalah Papua. Sebagaimana kita ketahui bahwa Papua kan sudah dikembangkan menjadi 6 DOB, daerah baru ada 6 provinsi sekarang dan itu diharapkan bagaimana agar pengembangan Papua, terutama terkait dengan pemerataan pembangunan itu segera terealisasi,” ungkapnya.

Wapres juga menekankan pentingnya mengelola komunikasi luar negeri dan dalam negeri yang tepat, serta pentingnya kajian-kajian pemikiran strategis guna perbaikan formulasi dan pelaksanaan
kebijakan soal Papua ke depan. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO