JagatBisnis.com – Tiga ekor paus terdampar dan mati di perairan Bali dalam sepekan terakhir. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali memperingatkan isyarat bencana alam dari matinya mamalia laut itu.
“Paus memiliki naluri terhadap bencana alam. Mereka akan mencari tempat berlindung yang menyebabkan tersesat. Apalagi, laut Bali menjadi jalur migrasi tahunan mamalia laut, termasuk paus sperma. Mereka akan mengikuti upwelling arus hangat yang kaya akan plankton,” kata Kepala BKSDA Bali R Agus Budi Santosa, Selasa (11/4/2023).
Dia menjelaskan, terdamparnya paus juga disebabkan kebisingan suara akibat sistem sonar kapal laut. Paus jenis sperma mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini. Dugaan lainnya akibat perubahan cuaca ekstrim dan arus yang ekstrim.
“Hal itu pernah membuat 32 ekor paus terdampar di Purbalingga, Jawa Tengah, tahun 2016 silam,” pungkasnya. (*/esa)
