Otorita IKN Targetkan 1.700 Ha Bisa Terbangun hingga 2024 

JagatBisnis.comOtorita IKN menargetkan hingga tahun 2024 atau pembangunan tahap pertama Ibu Kota Nusantara (IKN) setidaknya sudah terbangun seluas 1.700 hektare. Pembangunan tersebut meliputi kantor-kantor pemerintahan pusat, hunian para ASN, hingga fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya.

Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengatakan, pengembangan tersebut dibagi untuk tiga wilayah pengembangan (WP) KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) seluas 6.600 hektare. Luas lahan tersebut dibagi dalam tiga kawasan pembangunan, pertama WP 1A, 1B, dan 1C. Namun tidak semuanya akan dibangun konstruksi sebab konsep pembangunan akan memperbanyak pohon untuk mempertahankan fungsi hutan Kalimantan, di samping pembangunan ibu kota baru.

Baca Juga :   DPR Soroti Masalah Pembiayaan dan Pertanahan dalam Pembangunan IKN

“WP 1A akan dibangun seluas 900 hektare, WP 1B akan dibangun seluas 500 hektare, sedangkan WP 1C akan dibangun seluas 300 hektare. Sehingga total pembangunan yang ditargetkan hingga tahun 2024 seluas 2.100 hektare,” kata Dhony usai raker Bersama Komisi II DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Baca Juga :   Diimingi Beragam Fasilitas, 970 Ribu ASN Pusat Bakal Hijrah ke IKN Nusantara

Dhony mengungkapkan, pada pembangunan tahap awal ini memang pembangunan dilakukan tidak terlalu besar. Pemerintah tidak hanya membangun hunian, namun juga sekaligus membangun ekosistem kehidupan masyarakat IKN.

“Kita bangun pun nanti tidak yang besar-besar, tapi semacam butik city, sehingga orang nyaman tinggal di IKN Nusantara, kebutuhan terpenuhi dan bisa membuat iri orang,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, menambahkan, fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti pasar, sekolah, rumah sakit dan lain-lain sudah direncanakan semenjak awal dan akan siap seiring dengan perpindahan ASN.

Baca Juga :   Investor Abu Dhabi Siap Kucurkan Rp284 Triliun Danai IKN Nusantara

“Fasilitas untuk kebutuhan ASN yang pindah sudah dipikirkan dan akan disiapkan. Sebagai contoh rumah sakit bertaraf Internasional rencananya akan hadir di KIPP, kemudian kita juga akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang baik,” tutup Jaka.  (*/esa)