JagatBisnis.com – Setelah banyak kasus dan kejadian yang melibatkan anggota kepolisian dan menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap Polisi hampir pada titik terendah, saat ini kepercayaan masyarakat dan publik kembali terangkat naik persentasenya, karena saat ini Kepolisian berbenah diri dan memberikan pelatihan kepada para anggotanya serta dengan adanya apresiasi serta sanksi yang tegas kepada anggotanya yang melanggar aturan Kepolisian tidak segan-segan untuk memberikan sanksi atau hukuman kepada anggotanya.
Tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri menunjukkan tren kenaikan, hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI). Hasil tersebut juga mendapat apresiasi dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
“Kami menyambut baik hasil Survei Indikator yang menyatakan tingkat kepercayaan ke Polri meningkat menjadi 70,8 persen,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti.
Poengky berharap hasil survei tersebut dapat memicu semangat seluruh anggota Polri agar lebih baik dalam menjalankan tugasnya.
Tugas Polri tersebut di antaranya melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat, serta menegakkan hukum demi menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
Menurutnya, kinerja anggota Polri di lapangan sejatinya sudah baik, tetapi kasus yang melibatkan Polisi seperti Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa membuat kinerja baik Polisi tertutup di mata masyarakat.
“Yang tampak adalah tindakan oknum yang kemudian viral. Ini ibarat akibat nila setitik, rusak susu sebelanga,” tuturnya.
Sama seperti pejabat-pejabat pemerintahan, Poengky juga mengimbau agar jajaran Polri maupun keluarganya tidak memamerkan kemewahan.
“Seluruh anggota Polri dan juga keluarganya jangan sampai salah bertindak yang akan berdampak pada buruknya penilaian masyarakat pada Polri,” ujarnya.
Komisioner Kompolnas itu mengatakan bahwa saat ini masyarakat sedang merindukan polisi yang punya sikap humanis dan penolong, serta mampu memberikan keamanan kepada masyarakat.
Poengky menjelaskan bahwa kunci untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri adalah dengan konsistensi dalam melaksanakan reformasi kultural.
Selain itu, pelaksanaan tugas secara profesional juga menjadi cara agar kepercayaan masyarakat kepada Polri kembali meningkat.
Sebelumnya, lembaga survei IPI juga sempat menyampaikan hasil kepuasan publik terhadap pengusutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo. Walaupun mayoritas masih percaya Polri dapat menuntaskan kasus tersebut, tetapi terdapat pula penurunan kepercayaan publik.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, dari hasil survei Agustus 2022, tercatat bahwa 11,1 persen masih sangat percaya, lalu 56,4 persen cukup percaya, 23,8 persen kurang percaya, dan 6,7 persen tidak percaya. (den)
