Ahli Temui Galaksi Terjauh, Kira-kira Berapa Jaraknya dari Bumi?

Ilustrasi

JagatBisnis.com Regu periset dari Observatorium Astronomi Nasional, Jepang sudah menciptakan bima sakti terjauh yang sempat terdapat. Saking jauhnya, sinar dari bima sakti itu memerlukan durasi 13, 5 miliyar tahun buat hingga ke Alam.

Bima sakti ini ditemui melalui eksploitasi Atacama Large Mm atau Submilimeter Array( ALMA) yang dipadukan dengan observasi James Webb Ruang Telescope( JWST). Hasilnya, para ahli sukses melacak durasi kelahiran bima sakti itu ialah 367 tahun sehabis Big Abang.

Mengutip Science Alert, pada durasi itu, sinar di Sarwa sedang menyala serta mulai menabur dengan cara leluasa ke luar angkasa.

Para ahli kemudian melabeli bima sakti ini GHZ2 atau Glass- z12. Beliau awal kali dideteksi oleh JWST pada Juli tahun kemudian, tidak lama sehabis teleskop itu membuka matanya buat mengetahui sinar inframerah dari Sarwa.

Baca Juga :   Asteroid Baru Seukuran Mobil Truk yang Melewati Bumi

Para ahli sudah mempublikasikan hasil riset ini dalam suatu postingan November kemudian di harian Royal Astronomical Society. Dalam postingan itu, para ahli mengatakan, observasi dengan ALMA dicoba sehabis pemantauan JWST.

ALMA kemudian ditunjukan ke bima sakti itu buat mencari ciri emisi dari cakupan radio yang terasosiasi dengan zat asam. Sebab zat asam memerlukan durasi pendek buat tercipta, beliau lazim digunakan buat menekuni banyak bima sakti di dini Sarwa.

Kala sinar masuk ke zat asam, sinar itu dipancarkan balik dengan bentang gelombang yang khusus. Walhasil, garis yang lebih terang nampak pada cakupan itu.

Garis tersebutlah yang dideteksi 66 antena ALMA selama 12 m. Dari pendeteksian itu, dikenal emisi zat asam itu terletak dekat dengan posisi GHZ2 atau GLASS- z12 itu.

Analisa sambungan serta uji statistik setelah itu memastikan kalau tanda itu jelas serta berhubungan dengan bima sakti itu.” Kita pada awal mulanya waspada pertanyaan alterasi pipih dalam perihal posisi antara garis emisi zat asam yang ditemukan serta bima sakti yang diamati oleh teleskop James Webb,” tutur Bakx.

Baca Juga :   Kabar Baik untuk Bumi, Lubang Ozon di Antartika Menyusut

” Namun kita kemudian mencoba dengan cara perinci di observatorium buat mengonfirmasi kalau penemuan ini memastikan serta amat susah buat menjelaskannya melalui pemahaman yang lain,” ucapnya meningkatkan.

Perbandingan jarak yang pipih antara bima sakti itu dengan emisi zat asam dapat jadi ciri terdapatnya dentuman yang keras ataupun interaksi yang merelaikan bima sakti itu dari isi gasnya yang besar, alhasil mementalkannya ke luar angkasa.

Gambar: Harian Royal Astronomical Society

Pakar Temui Bima sakti Terjauh yang Sempat Adadok harian Royal Astronomical Society

Baca Juga :   Ikut Bareng Roket Elon Musk ke Bulan, Wahana Korsel Kirim Gambar Bumi

Bersumber pada kecerahan garis emisinya, para ahli itu merumuskan, bima sakti ini setelah itu dengan cara relatif kilat membuat bagian yang luar lazim banyak, yang lebih berat dari hidrogen serta helium.

” Pemantauan dengan cara mendalam dari ALMA ini sediakan fakta kokoh mengenai eksistensi

bima sakti dalam sebagian dupa tahun sehabis Big Abang sekalian mengonfirmasi hasil mencengangkan dari pemantauan teleskop James Webb,” tutur astronom, Jorge Zavala yang pula ikut serta dalam riset ini.

” JWST terkini saja mulai bertugas, namun kita sudah membiasakan permodelan kita terpaut metode bima sakti tercipta di dini Sarwa buat mencocokannya dengan pemantauan ini. Campuran James Webb serta teleskop radio ALMA berikan kita keyakinan diri buat bawa lebih jauh horison wawasan kita ke dini Sarwa,” ucapnya lagi.(tia)

MIXADVERT JASAPRO