Tekno  

Ikut Bareng Roket Elon Musk ke Bulan, Wahana Korsel Kirim Gambar Bumi

ilustrasi Bumi

JagatBisnis.comWahana Danuri kepunyaan Korea Selatan( Korsel) berhasil datang di jalur Bulan dengan menumpang roket Falcon 9 kepunyaan SpaceX. Danuri kemudian mengirim gambar Alam selaku fakta.

Danuri, yang pula diucap selaku Korea Pathfinder Lunar Orbiter( KPLO), meluncur dengan roket Falcon 9 pada dini Agustus tahun kemudian. Sarana itu kemudian datang di jalur Bulan pada medio Desember.

Ruang memberi tahu, Korea Aerospace Research Institute( KARI) setelah itu mengeluarkan gambar Alam yang didapat Danuri. Dalam gambar itu nampak pula sebagian kawah serta komposisi dataran Bulan yang rompal.

Gambar itu didapat pada 24 serta 28 Desember oleh fitur yang bernama Lunar Terrain Imager( LUTI) yang dibesarkan KARI. Para insinyur hendak memakai kamera itu buat mengenali posisi buat pendaratan pada tujuan robotik Korsel yang ditarget meluncur pada 2032.

Baca Juga :   Buntut Pembatalan Akuisisi Twitter, Elon Musk Diseret ke Pengadilan

Danuri mempunyai berat 678 kilogram serta menangani deretan pembakaran sepanjang medio serta akhir Desember. Sarana itu kemudian masuk ke jalur yang sudah direncanakan dengan ketinggian pada umumnya 100 kilometer di atas dataran Bulan.

Ini ialah tujuan investigasi ruang angkasa awal Korsel yang terletak di luar jalur Alam. Julukan Danuri didapat dari 2 tutur dalam bahasa Korsel ialah dal yang berarti Bulan, serta nuri yang berarti menikmati.

Dikala ini, sarana itu dalam langkah pendelegasian( commissioning) saat sebelum mengawali tujuan ilmu resminya yang dijadwalkan berjalan satu tahun.

Baca Juga :   Elon Musk Dukung Gubernur Florida Jadi Presiden AS 2024

Lebih lanjut, Danuri bawa 6 benda yang dibesarkan oleh KARI. Tetapi sarana itu pula mempunyai instrumen kepunyaan NASA ialah ShadowCam.

Instrumen itu didesain buat menjangkau bagian Bulan yang hitam permanen di salah satu kutubnya untuk mencari petunjuk terdapatnya dana air.

Data- data dari ShadowCam esoknya hendak dipakai NASA buat mendukung tujuan Artemis 2025. Di tahun itu, NASA mematok telah dapat melabuhkan balik orang di Bulan.

Pelibatan instrumen kepunyaan NASA dicoba sehabis terdapatnya akad antara KARI dengan NASA yang ditandatangani pada 2016. Dalam kerjasama ini, NASA hendak menolong dalam perihal komunikasi pesawat luar angkasa, pelayaran, serta beberapa barang.

Baca Juga :   Elon Musk Akan Mundur dari CEO Twitter dengan Syarat

” Program Kesertaan Saintis KPLO merupakan ilustrasi mengenai kerja sama global bisa menyediakan talenta- talenta dari 2 tubuh luar angkasa buat menggapai berhasil yang lebih hebat dalam perihal ilmu serta investigasi dari melaksanakannya tiap- tiap,” tutur Project Manager KPLO, Sang- Ryool Lee.

” Perihal yang luar biasa kalau tujuan ke Bulan KARI menghasilkan NASA selaku rekan. Kita amat bersemangat memandang wawasan serta peluang terkini yang hendak timbul dari tujuan KARI serta pula dari tujuan kombinasi bersama NASA serta KARI di era depan,” tuturnya meningkatkan (tia)

MIXADVERT JASAPRO