Ekbis  

Bea Cukai Antar Ekspor Perdana Produk Perikanan dan Pertanian

JagatBisnis.com – Bea Cukai melakukan berbagai upaya dalam merealisasikan peningkatan ekonomi nasional melalui ekspor. Hal ini didukung dengan banyaknya potensi produk Indonesia yang layak bersaing di pasar global. Hasilnya, berbagai ekspor perdana berhasil dilakukan, kali ini masing-masing di Aceh, Banten, dan Ambon.

“Asistensi ekspor terus kami lakukan sebagai stimulus kebangkitan UMKM, dan upaya kami disambut baik oleh keinginan para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Jadi hal ini dapat membantu upaya kami dalam membantu pemulihan ekonomi nasional melalui ekspor,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.

Bea Cukai Banda Aceh berhasil mengantar ekspor perdana kepiting bakau hidup milik CV King of Milk Fish dari Aceh Tamiang tujuan China, pada Selasa (08/02). Dalam ekspor ini perdana ini, CV King of Milk Fish mengirim sebanyak 10 kotak kepiting hidup dengan berat bersih 270 kg dengan nilai ekspor ini mencapai Rp 26 juta. Ekspor ini dikirim melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, yang diteruskan ke Shanghai Pu Dong Airport melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Baca Juga :   Bea Cukai Terus Kawal Optimalisasi Pemanfaatan DBHCHT Bersama Pemda

Sebagai bentuk percepatan birokrasi terhadap proses bisnis ekspor, Bea Cukai Banda Aceh turut memberikan pendampingan dan fasilitas kepada pihak eksportir sehingga realisasi kegiatan ekspor kepiting bakau ini dapat dilakukan dalam kurun waktu yang lebih cepat. “Pelayanan yang diberikan sangat cepat, dibantu dan diarahkan. Jadi masyarakat jangan takut dan ragu untuk berkonsultasi dengan Bea Cukai,” ucap Alvin Miranda, Wakil Direktur CV. King of Milk Fish.

Baca Juga :   Bea Cukai Batam Lelang 7 Unit Kendaraan Mewah

Selanjutnya, Bea Cukai Merak bersama Balai Karantina Pertanian Cilegon turut hadir dalam kegiatan pelepasan ekspor perdana produk pertanian turunan crude palm oil (CPO) berupa bahan baku bio solar milik PT Multimas Nabati Asahan. “Dengan tujuan China, bahan baku bio solar yang mampu di ekspor PT Multimas Nabati Asahan sebanyak 4500 MT dengan nilai Rp 48,2 miliar. Ekspor dilakukan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Krakatau International Port, Cigading-Banten,” jelas Hatta.

Di Ambon, PT. Kamboti Rempah Maluku yang sebelumnya melakukan ekspor perdana komoditas pala dari Ambon ke Belanda, telah berhasil melebarkan sayapnya dalam bidang ekspor. Februari ini, PT Kamboti berhasil melakukan ekspor perdana minyak kayu putih sebanyak 30 kg ke Belanda dengan nilai devisa ekspor Rp 9 juta atau sekitar USD 628,05.

Baca Juga :   Tingkatkan Ekspor UMKM, Bea Cukai Gelar Asistensi bersama Pemda

Selain mengantar ekspor tersebut, Bea Cukai Ambon juga terus melakukan asistensi terkait proses pergantian kontainer lokal ke kontainer internasional (restuffing) dalam ekspor pala milik PT Kamboti. Bertempat di PT Depo Surabaya Sejahtera, Bea Cukai Ambon sebagai kantor asal ekspor, turut melakukan pengawasan kegiatan ini bersama Bea Cukai Tanjung Perak.

“Bea Cukai siap mengawal upaya pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya. Mari bersama-sama antar produk lokal ke pasar ekspor, sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Hatta.(srv)

MIXADVERT JASAPRO