Ekbis  

Antam (ANTM) Bentuk Perusahaan Patungan untuk Pengembangan Nikel di Sulawesi Selatan

Antam (ANTM) Bentuk Perusahaan Patungan untuk Pengembangan Nikel di Sulawesi Selatan. foto dok antam.com

JagatBisnis.com – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memperkuat posisi di sektor pertambangan dengan membentuk perusahaan patungan (Joint Venture/JV) bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulawesi Selatan. Kolaborasi ini melibatkan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) atau SCI dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) atau LTG, untuk mengelola potensi nikel di Blok Pongkeru, Luwu Timur.

Kolaborasi Strategis untuk Pengembangan Nikel

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Antam, Nico Kanter, Direktur LTG, Iwan Usman, dan Plt. Direktur Utama SCI, Machmud Achmad, pada Jumat (13/9). Acara tersebut disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, serta Bupati Luwu Timur, Budiman.

Baca Juga :   ANTM Optimistis Target Kinerja 2024 Meski Laba Bersih Turun

Dalam keterangannya, Nico Kanter mengungkapkan bahwa pembentukan JV ini merupakan langkah strategis untuk sinergi antara BUMN dan BUMD. “Kerja sama ini adalah langkah penting dalam pengelolaan sumber daya nikel secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, mengikuti prinsip good mining practice. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel nasional,” ujarnya.

Peran dan Struktur Kepemilikan

Dalam struktur perusahaan patungan ini, Antam akan menjadi pemegang saham mayoritas, sedangkan SCI dan LTG akan memegang saham minoritas dengan porsi yang signifikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran BUMD dalam sektor pertambangan, serta memberikan manfaat ekonomi melalui peningkatan pendapatan daerah, kesejahteraan masyarakat, dan penciptaan peluang kerja baru.

Baca Juga :   Antam: Mewujudkan Keberlanjutan Melalui Dekarbonisasi dan Kontribusi Sosial

Perusahaan JV ini akan mengelola wilayah pertambangan di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Pongkeru, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. T-304/MB.04/MEM.B/2024. Nico berharap bahwa perusahaan ini akan menjadi pemain kunci dalam rantai bisnis nikel di Indonesia, dengan kontribusi yang signifikan bagi sektor pertambangan nasional.

Baca Juga :   Harga Emas Antam Terus Melesat, Tembus Rp 1.315.000 per Gram!

Pergerakan Saham Antam

Di tengah berita positif tentang ekspansi bisnis, saham Antam mengalami penurunan. Pada Jumat (13/9), harga saham ANTM turun 0,74% ke level Rp 1.335 per saham. Secara year-to-date, harga saham ANTM mengalami penurunan sebesar 21,70%.

Kesimpulan

Pembentukan perusahaan patungan oleh Antam dengan BUMD Sulawesi Selatan menandai langkah penting dalam pengembangan industri nikel di Indonesia. Dengan strategi sinergi ini, diharapkan akan tercipta manfaat jangka panjang bagi industri pertambangan serta meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi daerah dan nasional. (Zan)