Target Produksi Sawit 2024: Perbedaan Strategi di Antara Emiten Besar

Target Produksi Sawit 2024: Perbedaan Strategi di Antara Emiten Besar. foto dok indonesia.go.id

JagatBisnis.com – Tahun 2024 menjadi tahun penuh dinamika bagi sektor sawit, dengan emiten-emiten besar memiliki target produksi yang bervariasi. Perbedaan ini umumnya disebabkan oleh faktor umur tanaman sawit dan program replanting yang sedang dijalankan oleh beberapa perusahaan.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), salah satu pelaku utama di industri sawit, mengoreksi target produksinya untuk tahun ini. Direktur Utama AALI, Santosa, menyatakan bahwa meski terdapat program replanting dan usia tanaman yang bervariasi, produksi Tandan Buah Segar (TBS) di kebun inti diharapkan tetap stabil dibandingkan tahun lalu. “Secara internal, mengingat profil usia tanaman di Astra Agro dan adanya program replanting, produksi tahun ini akan cenderung sama dengan tahun lalu. Namun, laba akan sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga CPO,” ujar Santosa.

Baca Juga :   Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Optimistis Pertahankan Kinerja Produksi di Tahun 2024

Sebagai informasi, produksi TBS AALI pada 2023 mengalami kenaikan sebesar 4,8% menjadi 3,31 juta ton, dibandingkan dengan 3,15 juta ton pada 2022.

Sampoerna Agro Tbk (SGRO) juga tengah menghadapi tantangan serupa dengan program replanting yang sedang berlangsung. Investor Relations Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri, memperkirakan bahwa produksi TBS dari kebun inti akan tumbuh pada tahun 2024. Namun, produksi TBS dari kebun plasma diperkirakan akan mengalami penurunan. “Penurunan ini sebagian disebabkan oleh replanting di kebun plasma. Kami berharap total produksi TBS, baik inti maupun plasma, bisa setara dengan tahun sebelumnya,” jelas Stefanus. Meskipun mengalami penurunan produksi TBS, SGRO menargetkan peningkatan produksi minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 5% pada tahun 2024.

Baca Juga :   Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Optimistis Pertahankan Kinerja Produksi di Tahun 2024

Berbeda dengan dua emiten sebelumnya, **PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)** menargetkan produksi TBS dan CPO yang meningkat. Sekretaris perusahaan CSRA mengungkapkan bahwa lebih dari 75% pohon sawit mereka berada pada usia produksi utama (prime production age), dan proses replanting dengan bibit berkualitas lebih baik telah dilakukan. “Kami menargetkan produksi CPO mencapai 80 ribu ton dan TBS mencapai 380 ribu ton pada 2024,” katanya. CSRA juga memproyeksikan peningkatan pendapatan dan laba dengan target revenue Rp 1 triliun dan laba Rp 200 miliar. “Kami optimis dengan potensi harga CPO yang bullish dan puncak produksi TBS diperkirakan akan terjadi pada kuartal ketiga tahun ini,” tutupnya.

Baca Juga :   Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Optimistis Pertahankan Kinerja Produksi di Tahun 2024

Dengan berbagai strategi yang diterapkan, masing-masing emiten sawit menunjukkan adaptasi terhadap kondisi pasar dan tantangan internal mereka. Perbedaan target produksi ini mencerminkan dampak dari umur tanaman, program replanting, dan proyeksi harga pasar yang beragam di sektor sawit. (Mhd)