Pemilik Tesla Di Amerika Serikat dan Eropa Mengubah Tampilan Kendaraan Mereka untuk Jauhi Kontroversi Elon Musk

Pemilik Tesla Di Amerika Serikat dan Eropa Mengubah Tampilan Kendaraan Mereka untuk Jauhi Kontroversi Elon Musk

JagatBisnis.com – Fenomena unik tengah terjadi di kalangan pemilik Tesla di Amerika Serikat dan Eropa. Sejumlah pemilik dilaporkan mulai mengubah tampilan kendaraan listrik mereka untuk menghindari keterkaitan dengan kontroversi yang melibatkan pendiri Tesla, Elon Musk.

Langkah ini muncul seiring dengan meningkatnya kritik terhadap pernyataan dan tindakan Musk yang sering dikaitkan dengan ideologi sayap kanan dan teori konspirasi. Para pemilik Tesla berusaha menjauhkan diri dari identitas politik Musk yang kontroversial.

Menghilangkan Logo Tesla dan Memasang Stiker Protes

Beberapa pemilik Tesla mengubah logo kendaraan mereka dengan emblem dari merek lain seperti Audi, Mazda, atau Honda. Tidak hanya itu, sejumlah pemilik juga menempelkan stiker di mobil mereka yang berisi permintaan maaf, seperti “Saya membeli mobil ini sebelum Elon menjadi gila” atau “Anti-Elon Tesla Club”.

Baca Juga :   Elon Musk Dukung Israel Perangi Hamas, Namun Masih Ingin Bantu Palestina

Laporan dari situs web kendaraan listrik Elektrek mengungkapkan bahwa sebuah bisnis yang menjual stiker protes terhadap Musk mengalami lonjakan penjualan. Setiap harinya, ratusan stiker dengan slogan seperti “Anti-Elon Tesla Club” terjual di berbagai platform.

Kontroversi Elon Musk dan Dampaknya bagi Pemilik Tesla

Tindakan para pemilik Tesla ini dipicu oleh berbagai peristiwa kontroversial yang melibatkan Musk dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya adalah gestur yang ditafsirkan sebagai salam Nazi saat menghadiri acara pelantikan, yang segera menuai kecaman. Musk kemudian kembali mencuatkan kontroversi dengan tampil dalam acara sayap kanan di Jerman dan menyampaikan pesan yang dianggap mengabaikan sejarah kelam negara tersebut.

Selain itu, Musk juga tampil di sebuah konvensi nasionalis Kristen di Maryland, di mana ia membicarakan kebijakan pemotongan anggaran pemerintahan Donald Trump. Aksi-aksi ini membuat banyak pemilik Tesla khawatir bahwa kepemilikan kendaraan mereka akan dikaitkan dengan pandangan politik Musk.

Baca Juga :   Usai Blokir Massal Akun Twitter Jurnalis AS, Elon Musk Dikritik PBB

Kekhawatiran Vandalisme dan Penurunan Harga Saham Tesla

Tak hanya itu, beberapa pemilik Tesla juga khawatir akan risiko vandalisme terhadap kendaraan mereka. Video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah Tesla Cybertruck dengan pesan bergulir yang meminta agar kendaraan tersebut tidak dirusak. Salah satu pesan berbunyi, “Truk ini sudah cukup membuat saya terlihat bodoh, tolong jangan dirusak.” Pesan semacam ini mencerminkan kekhawatiran para pemilik Tesla terhadap persepsi publik terhadap merek tersebut.

Selain itu, sentimen negatif terhadap Musk tampaknya berdampak pada performa saham Tesla. Setelah menggelontorkan hampir US$300 juta untuk mendukung kampanye Trump, kekayaan bersih Musk sempat mencapai US$460 miliar. Namun, baru-baru ini, Forbes melaporkan bahwa nilai kekayaan bersih Musk turun menjadi US$347,7 miliar, akibat melemahnya harga saham Tesla di pasar.

Baca Juga :   Elon Musk Akan Mundur dari CEO Twitter dengan Syarat

Gelombang Protes terhadap Tesla

Reaksi terhadap Musk juga datang dari para demonstran yang berunjuk rasa di depan toko-toko Tesla di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka memprotes keterlibatan Musk dalam kebijakan pemerintahan Trump, terutama terkait pemotongan anggaran yang berdampak pada layanan publik. Gelombang protes ini semakin mempengaruhi citra Tesla sebagai merek.

Masa Depan Tesla di Tengah Gelombang Kritik

Dengan semakin banyaknya pemilik yang berusaha menjauhkan diri dari citra Elon Musk, masa depan Tesla sebagai merek kendaraan listrik unggulan kini terancam. Tesla menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan citra positifnya di tengah gelombang kritik ini. Apakah Tesla akan mampu bertahan di tengah pergeseran sentimen publik ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya. (Hky)