Mobil Listrik Terjangkau Kian Meramaikan Pasar Indonesia, Namun Hybrid Masih Unggul

Mobil Listrik Terjangkau Kian Meramaikan Pasar Indonesia, Namun Hybrid Masih Unggul

JagatBisnis.com – Dalam upaya memajukan elektrifikasi di Indonesia, beberapa pabrikan otomotif semakin berani menghadirkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Seiring dengan perkembangan ini, beberapa model terbaru mulai meramaikan pasar otomotif nasional dengan harga yang ramah di kantong.

Salah satunya adalah Wuling Motors yang meluncurkan dua varian baru, yaitu New Air ev dengan harga mulai Rp 184 juta dan New Cloud EV dengan harga mulai Rp 365 juta. Kedua mobil listrik ini merupakan penerus varian lama yang telah lebih dahulu hadir di Indonesia. Vice President Wuling Motors, Arif Pramadana, mengungkapkan bahwa Air ev dan Cloud EV telah mendapatkan respons positif dari konsumen Indonesia. Hasil survei internal Wuling menunjukkan bahwa 86% konsumen Air ev menggunakannya untuk mobilitas sehari-hari di perkotaan, sedangkan Cloud EV lebih banyak digunakan oleh keluarga dengan jarak tempuh rata-rata 60 km per hari.

“Dengan hadirnya New Air ev dan New Cloud EV, kami ingin memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Arif di ajang IIMS 2025, Kamis (13/2).

Baca Juga :   Penjualan Mobil Listrik Mencapai 7.745 Unit Hingga April 2024

Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast, juga turut memperkenalkan mobil listrik SUV VF 3 dengan harga Rp 227,65 juta. VinFast menawarkan insentif menarik berupa diskon Rp 7,85 juta untuk 1.000 pembeli pertama dan gratis pengisian daya di charging station mitra V-GREEN hingga 1 Maret 2028. Mobil ini akan mulai dikirim ke Indonesia pada April 2025. Pham Sanh Chau, CEO VinFast Asia, percaya bahwa desain modern dan ukuran kompak VF 3 akan memenuhi kebutuhan konsumen mobil listrik di Indonesia.

Sementara itu, merek asal China, Honri, yang kini berada di bawah bendera Utomo Corp, turut meramaikan pasar dengan meluncurkan Honri Boma EV dengan harga Rp 199 juta. Sebelum diperkenalkan di Indonesia, Honri Boma EV telah hadir lebih dulu di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia.

Baca Juga :   Jerman Dorong Pemerintah RI Beri Insentif Kendaraan Listrik

Namun, meski mobil listrik dengan harga terjangkau semakin banyak bermunculan, popularitas mobil listrik di Indonesia masih kalah dibandingkan mobil hybrid. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik pada 2024 tercatat mencapai 44.557 unit, sementara mobil hybrid mencapai 56.812 unit. Mobil hybrid, yang menggabungkan mesin pembakaran dengan motor listrik, dikenal sebagai kendaraan rendah emisi meski masih mengonsumsi bahan bakar fosil.

Pada awal 2025, beberapa produsen otomotif besar juga aktif meluncurkan mobil hybrid baru. PT Toyota Astra Motor (TAM) memperkenalkan New Camry Hybrid EV dan New Corolla Cross HEV, sementara GWM Indonesia merilis Haval Jolion Ultra HEV yang juga dirakit di dalam negeri. PT Honda Prospect Motor (HPM) pun berencana merilis tiga mobil hybrid baru di Indonesia, dengan salah satunya akan diproduksi langsung di Tanah Air. Insentif PPnBM sebesar 3% yang mulai berlaku pada 2025 diharapkan dapat mendongkrak pasar mobil hybrid di Indonesia.

Baca Juga :   Pasar Mobil Listrik di Indonesia: Lonjakan Penjualan di Tengah Kondisi Otomotif Lesu

Untuk membuat penjualan mobil listrik semakin bersaing dengan mobil hybrid, Yannes Martinus Pasaribu, Pengamat Otomotif dan Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menyarankan agar produsen lebih fokus pada pemasaran ke konsumen generasi milenial akhir dan generasi Z awal. Menurutnya, kedua generasi ini lebih paham dan peduli terhadap teknologi dan fitur-fitur modern yang ada pada mobil listrik. Selain itu, harga yang terjangkau dan skema pembiayaan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik mobil listrik di kalangan konsumen potensial.

“Penawaran harga yang terjangkau, ditambah dengan skema pembiayaan yang menarik akan semakin meningkatkan daya tarik mobil listrik di mata segmen konsumen potensial ini,” pungkas Yannes.

Dengan semakin banyaknya pilihan dan insentif yang ditawarkan, masa depan mobil listrik di Indonesia semakin cerah, meskipun tantangan untuk bersaing dengan mobil hybrid masih tetap ada. (Mhd)