Ekbis  

Rekor Penjualan Batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Capai 42,9 Juta Ton di 2024, Ekspor Meningkat Signifikan

Rekor Penjualan Batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Capai 42,9 Juta Ton di 2024, Ekspor Meningkat Signifikan.

JagatBisnis.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan rekor penjualan batubara pada tahun 2024, dengan total penjualan mencapai 42,9 juta ton. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 15,94% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy), yang tercatat sebanyak 37 juta ton pada 2023. Kinerja positif ini melanjutkan tren pertumbuhan yang konsisten sejak 2020.

Pada tahun 2020, PTBA menjual 26,1 juta ton, diikuti dengan kenaikan menjadi 28,4 juta ton pada 2021, dan 31,7 juta ton pada 2022. Penjualan tahun 2024 tersebut didorong oleh peningkatan signifikan pada ekspor batubara yang naik sekitar 30% menjadi 20,3 juta ton.

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, menjelaskan bahwa meskipun volume ekspor meningkat pesat, pasar domestik tetap mendominasi penjualan batubara PTBA, meskipun porsi ekspor juga terus meningkat. “Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53%, sementara ekspor menyumbang 47%,” ungkap Niko.

PTBA berhasil memaksimalkan potensi pasar utama, dengan ekspor ke India meningkat sekitar 32% menjadi 6,4 juta ton. Selain India, negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia juga mencatatkan peningkatan ekspor yang signifikan. Penjualan ke Vietnam melonjak sekitar 250% menjadi 3 juta ton, ekspor ke Thailand naik 153% menjadi 1,6 juta ton, dan ekspor ke Malaysia meningkat 221% menjadi 888.700 ton.

Baca Juga :   Anjlok! Ekspor CPO Februari 2024 Terjun Bebas 30%, Ini Penyebabnya

Penjualan yang membaik ini juga didukung oleh capaian produksi batubara PTBA yang mencapai 43,3 juta ton dan angkutan batubara sebanyak 38,2 juta ton sepanjang tahun 2024. Kedua angka tersebut juga mencatatkan rekor tertinggi.

Sebagai target operasional untuk tahun 2025, PTBA merencanakan untuk memproduksi 50 juta ton batubara, dengan penjualan sebanyak 50,1 juta ton dan angkutan batubara mencapai 43,2 juta ton. “Kami melakukan perencanaan yang matang, mengamati perkembangan pasar terkini, serta mengantisipasi berbagai faktor eksternal yang dinamis,” tambah Niko.

Prospek Positif di Tahun 2025

Analisis dari Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Ahmad Iqbal Suyudi, menilai bahwa performa operasional PTBA pada tahun 2024 sudah sesuai ekspektasi. Ia percaya PTBA akan melanjutkan kinerja positif di 2025, seiring dengan permintaan batubara yang tetap tinggi di pasar domestik dan global, terutama dari negara-negara seperti China, India, dan sejumlah negara Asia Tenggara.

Baca Juga :   Freeport Keluhkan Izin Ekspor Tembaga Tak Kunjung Terbit, ESDM Memberikan Tanggapan

Meski harga batubara global saat ini sedang tertekan, Iqbal meyakini pemenuhan kebutuhan domestik dan peningkatan ekspor akan tetap menopang kinerja PTBA pada tahun 2025.

Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, menyoroti kenaikan target volume produksi dan penjualan PTBA pada tahun 2025. Ia menilai jika target tersebut tercapai, pendapatan laba PTBA berpotensi meningkat, asalkan harga batubara tetap stabil. Namun, fluktuasi harga komoditas batubara tetap menjadi tantangan utama, terutama terkait dengan transisi energi dan permintaan dari pasar besar seperti China dan India.

Peningkatan porsi ekspor juga dipandang sebagai langkah positif, karena kontribusi ekspor terhadap total penjualan PTBA semakin besar. “Dengan meningkatnya bauran ekspor menjadi 47%, PTBA memiliki peluang untuk menjaga margin keuntungan yang lebih sehat,” ujar Ekky.

Saham PTBA: Prospek dan Rekomendasi

Dari sisi saham, analis Junior Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, Arinda Izzaty Hafiya, memprediksi kebutuhan batubara akan tetap tinggi pada 2025, khususnya untuk sektor kelistrikan domestik. Ia juga percaya bahwa kenaikan target produksi dan penjualan PTBA akan memperbaiki kinerja perusahaan, asalkan diiringi dengan strategi operasional yang efisien dan responsif terhadap perubahan pasar.

Baca Juga :   Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Sukses Ekspor Produk Sarung Tangan ke Pasar Australia

Arinda menambahkan bahwa faktor eksternal, seperti kebijakan energi fosil yang diambil oleh pemerintah AS, bisa menjadi katalis positif bagi pasar dan harga batubara. Ia pun menganggap saham PTBA layak dikoleksi dengan target harga Rp 2.960 per saham.

Iqbal juga melihat saham PTBA saat ini masih berada dalam fase konsolidasi di kisaran harga Rp 2.550 hingga Rp 2.800. Ia menyarankan untuk membeli saham PTBA dengan memperhatikan level support di harga Rp 2.550 – Rp 2.600, dengan target harga Rp 3.000 – Rp 3.200.

Ekky memprediksi saham PTBA memiliki potensi menguat ke level Rp 2.750 hingga Rp 2.850, dengan level support di harga Rp 2.500 – Rp 2.600. Jika tren kenaikan berlanjut, harga saham PTBA bisa kembali mencapai level Rp 3.000 – Rp 3.150 per saham.

Saat ini, harga saham PTBA tercatat di level Rp 2.690, setelah mengalami kenaikan 0,75% pada perdagangan 4 Februari 2025. (Mhd)