Ekbis  

Freeport-McMoRan Akan Terus Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Kuartal II-2025

Freeport-McMoRan Akan Terus Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Kuartal II-2025. foto dok agricola-nb.com

JagatBisnis.com – Freeport-McMoRan Inc mengonfirmasi bahwa mereka akan terus melakukan ekspor konsentrat tembaga dari Indonesia hingga pertengahan tahun 2025, tepatnya pada kuartal II-2025. Pernyataan ini disampaikan oleh President & CEO Kathleen Quirk dalam paparan kinerja keuangan kuartal IV-2024 pada Kamis, 23 Januari 2025.

Kathleen menjelaskan bahwa smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang sempat terbakar pada Oktober 2024 di Gresik, Jawa Timur, diperkirakan baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2025. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa akan ada peningkatan operasional secara bertahap setelahnya, dan ekspor konsentrat tembaga pada paruh kedua 2025 akan terus berlanjut meski jumlahnya menurun secara signifikan.

Baca Juga :   Linde Indonesia Mulai Pemasokan Gas Industri ke Fasilitas Pemurnian Tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik

Dukungan Pemerintah Indonesia dan Kewajiban Pajak Ekspor

Dalam kesempatan yang sama, Kathleen juga menyinggung bahwa Pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap kelanjutan ekspor tembaga Freeport di tahun 2025. Pemerintah bahkan telah melakukan kunjungan ke lokasi smelter PTFI yang terbakar untuk menunjukkan komitmennya. “Mereka (pemerintah) telah mengunjungi lokasi smelter dan mengindikasikan dukungan untuk melanjutkan ekspor pada 2025,” ujar Kathleen.

Baca Juga :   Pemerintah Evaluasi Permohonan Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga oleh Freeport

Sebagai informasi, Freeport Indonesia diwajibkan membayar pajak ekspor konsentrat tembaga sebesar 7,5% jika tetap melakukan ekspor pada 2025. Namun, pada 2026, Freeport-McMoRan menargetkan smelter tembaga mereka di Indonesia dapat beroperasi secara penuh, yang berarti pajak ekspor 7,5% tersebut akan dihapus.

Peningkatan Produksi Tembaga dan Rencana Perbaikan Smelter

Di sisi produksi, PTFI mencatatkan peningkatan produksi tembaga sebesar 8,5% pada 2024, mencapai 1,8 miliar pound, dibandingkan dengan 1,65 miliar pound pada tahun sebelumnya. PTFI juga mengungkapkan optimisme mengenai ramp-up operasi smelter pada semester pertama tahun 2025. Katri Krisnati, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk memperoleh perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga, terutama mengingat peristiwa kebakaran pada Oktober 2024 yang sempat mengganggu operasional.

Baca Juga :   Perpanjangan IUPK PT Freeport Indonesia: Proses Berlanjut di Tengah Ketegangan dan Komitmen Pembangunan

Dengan proyeksi ramp-up smelter yang akan dimulai pada akhir Juni 2025, Freeport berharap dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor konsentrat dan sepenuhnya beralih ke smelter dalam beberapa tahun mendatang. (Hky)