JagatBisnis.com – Perum Bulog mengakui adanya potensi kenaikan harga beras pada awal tahun, tepatnya pada Januari hingga Februari 2025. Meskipun demikian, perusahaan negara ini memastikan stok beras saat ini sangat mencukupi, dengan cadangan mencapai 2 juta ton.
Kenaikan Harga Beras: Tren Musiman Setiap Tahun
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras pada akhir tahun hingga awal tahun mendatang merupakan tren yang terjadi setiap tahun. “Kenaikan harga ini disebabkan oleh defisit produksi dan tingginya konsumsi pada periode tersebut,” kata Suyamto, dalam wawancara dengan Kontan.co.id pada Minggu (29/12).
Meski ada prediksi kenaikan harga, Suyamto memperkirakan lonjakan harga tidak akan lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan yang terjadi pada awal tahun ini. Bulog juga memastikan bahwa stok beras saat ini mencapai 2 juta ton, jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah.
Program Penstabilan Harga dan Pasokan Beras
Untuk menjaga kestabilan harga, Bulog akan menggelontorkan beras melalui berbagai program, termasuk Beras Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) serta Bantuan Pangan Beras. Program-program ini akan dilaksanakan jika harga beras melambung terlalu tinggi, sebagai upaya untuk menekan inflasi pangan dan memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Meskipun ada kenaikan harga, Suyamto menambahkan, “Secara umum, kenaikan harga beras tahun ini tidak signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu.”
Harga Beras Tercatat Lebih Tinggi dari HET
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata beras pada akhir Desember 2024 tercatat sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 15.430 per kg
- Beras medium: Rp 13.490 per kg
Harga ini sudah sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Perum Bulog (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 Tahun 2023. Dalam peraturan tersebut, HET beras premium diatur dengan rentang harga antara Rp 14.900 hingga Rp 15.800 per kg, tergantung wilayah. Sedangkan untuk beras medium, HET ditetapkan antara Rp 12.500 hingga Rp 13.500 per kg.
Kesimpulan
Perum Bulog mengakui adanya potensi kenaikan harga beras di awal tahun 2025, namun memastikan stok beras yang melimpah dapat menjaga kestabilan pasokan. Dengan adanya program stabilisasi harga dan cadangan beras yang cukup, Bulog berkomitmen untuk mengendalikan harga beras agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Pemerintah juga terus memantau dinamika harga beras untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang berlebihan. (Zan)