Pemerintah Salurkan Bantuan Sosial Sembako Rp 34,41 Triliun untuk 18,7 Juta Penerima

Pemerintah Salurkan Bantuan Sosial Sembako Rp 34,41 Triliun untuk 18,7 Juta Penerima. foto dok indonesia.go.id

JagatBisnis.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan anggaran bantuan sosial (bansos) sembako sebesar Rp 34,41 triliun hingga 4 November 2024. Bantuan ini telah mencapai 99,5% dari target penerima, yang mencakup 18,71 juta jiwa. Program ini merupakan upaya lanjutan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Transformasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Bansos sembako ini merupakan transformasi dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sebelumnya juga dikenal dengan nama lain. Seiring berjalannya waktu, program ini mengalami perubahan mekanisme penyaluran bantuan. Jika pada awalnya bantuan disalurkan dalam bentuk beras, kini bantuan disalurkan langsung ke rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam bentuk dana bantuan, yang dapat digunakan untuk membeli sembako sesuai kebutuhan.

Program bantuan sosial ini bertujuan untuk memberikan akses pangan yang lebih mudah dan terjangkau bagi keluarga miskin dan rentan. Sehingga, mereka dapat membeli bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

Baca Juga :   KPK Tangkap Pejabat Kemensos Program Bansos

Mekanisme Penyaluran dan Persyaratan Penerima

Agar bansos sembako tepat sasaran, pemerintah telah menetapkan beberapa persyaratan bagi penerima manfaat. Penerima bansos harus memenuhi kriteria berikut:

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang dapat menunjukkan kartu identitas (KTP),
  2. Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial sebagai penerima manfaat,
  3. Tidak berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, atau Pegawai BUMN/BUMD.

Melalui mekanisme ini, pemerintah berharap dapat memastikan bahwa bantuan sosial sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, dan mengurangi potensi penyalahgunaan atau ketidaktepatan sasaran.

Manfaat Bansos Sembako: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Daerah

Program bansos sembako tidak hanya membantu keluarga penerima manfaat (KPM) dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, tetapi juga memiliki beragam dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Beberapa manfaat utama dari program ini antara lain:

  1. Menjaga Ketahanan Pangan: Bansos sembako membantu memastikan keluarga penerima manfaat mendapatkan pangan yang cukup dan bergizi, yang sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan mereka.
  2. Meningkatkan Ekonomi Daerah: Dengan dana yang disalurkan, masyarakat bisa membeli sembako dari pedagang lokal, termasuk UMKM di daerah masing-masing. Hal ini turut mendukung perekonomian lokal, karena meningkatkan permintaan terhadap produk-produk lokal.
  3. Mendukung Kesehatan: Bantuan sembako juga berdampak pada pemenuhan gizi yang baik untuk keluarga, yang pada gilirannya dapat membantu menurunkan angka stunting di Indonesia, sebuah isu kesehatan yang telah menjadi perhatian serius pemerintah.
Baca Juga :   Tahun 2023, Penjualan Meterai Tempel Ditargetkan Capai Rp5,36 Triliun

Program Ini Melanjutkan Langkah Pemerintah dalam Pengentasan Kemiskinan

Dengan total anggaran yang sangat besar dan jangkauan yang luas, program bansos sembako diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi global dan nasional. Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ketahanan sosial, agar lebih banyak keluarga Indonesia yang terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

Baca Juga :   Tingkat Kemiskinan di Indonesia pada Maret 2024 Capai Terendah dalam 10 Tahun Terakhir

Bansos Lain yang Cair November 2024

Selain bansos sembako, ada beberapa jenis bantuan sosial lain yang juga dicairkan pada bulan November 2024, seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Semua program ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pemerataan kesejahteraan di seluruh penjuru negeri.

Dengan beragam bentuk bantuan sosial yang ada, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan dan mendukung pemulihan ekonomi masyarakat, terutama mereka yang terdampak oleh dampak ekonomi global dan pandemi. (Mhd)