JagatBisnis.com – Nvidia (NVDA) akan menggantikan Intel (INTC) dalam indeks Dow Jones Industrial Average, menandai pergeseran signifikan di pasar chip dan menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Intel. Keputusan ini akan mulai berlaku minggu depan, bersamaan dengan masuknya pembuat cat Sherwin-Williams ke dalam indeks.
Kemunduran Intel
Dahulu, Intel adalah raja dalam industri semikonduktor, namun dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini kehilangan dominasinya. Persaingan ketat dari TSMC dan keterlambatan dalam investasi di teknologi kecerdasan buatan, termasuk ketidakberhasilan untuk berinvestasi di OpenAI—pemilik ChatGPT—telah menggerogoti posisi Intel di pasar. Saham Intel terpuruk, mengalami penurunan hingga 54% tahun ini, menjadikannya perusahaan berkinerja terburuk di indeks Dow dan meninggalkannya dengan harga saham terendah.
Di sisi lain, Nvidia terus mencatatkan pertumbuhan. Sahamnya naik 2,2% pada perdagangan terakhir, mencerminkan kepercayaan investor yang kuat terhadap perusahaan ini. Nvidia kini memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 3,32 triliun, menjadikannya sebagai perusahaan paling berharga kedua di dunia.
Dampak Keluarnya Intel dari Dow Jones
Keluarnya Intel dari indeks Dow Jones bukan hanya sebuah perubahan simbolis, tetapi juga dapat memengaruhi pasar saham secara keseluruhan. Tanpa inklusi di Dow, Intel akan dihapus dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), yang bisa berdampak pada harga saham lebih lanjut. Susannah Streeter, Kepala Keuangan dan Pasar di Hargreaves Lansdown, menyatakan bahwa hilangnya status di indeks adalah pukulan reputasi lainnya bagi Intel, yang saat ini berjuang untuk memulihkan kepercayaan pasar.
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun Intel mengungkapkan optimisme tentang masa depan bisnis PC dan servernya, proyeksi pendapatan kuartal saat ini tetap berada di bawah harapan. Perusahaan ini diperkirakan akan melaporkan kerugian bersih tahunan pertamanya sejak 1986. Nilai Intel kini kurang dari US$ 100 miliar, jauh dari puncak kejayaannya, dan menyoroti tantangan besar yang harus dihadapinya di pasar yang terus berkembang.
Pendapatan Intel pada tahun 2023 diperkirakan mencapai US$ 54 miliar, turun hampir sepertiga dari tahun 2021. Perusahaan yang pernah menjadi pionir dalam industri komputer pribadi ini kini harus menghadapi kenyataan pahit dari perubahan pasar yang cepat.
Kesimpulan
Pergeseran ini menandakan akhir dari era bagi Intel dan awal yang baru bagi Nvidia, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi. Dengan perubahan ini, dunia menyaksikan bagaimana dinamika industri semikonduktor berkembang, dan tantangan yang harus dihadapi oleh raksasa teknologi untuk tetap relevan dalam kompetisi yang semakin ketat. (Hky)