Relaksasi Kebijakan Pajak Properti: Peluang Baru bagi Sektor Properti Indonesia

Relaksasi Kebijakan Pajak Properti: Peluang Baru bagi Sektor Properti Indonesia. foto dok synthesis-development.id

JagatBisnis.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan relaksasi kebijakan pajak properti, sebuah langkah yang disambut positif oleh emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA). Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, sektor properti dan perumahan diharapkan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8%.

Hashim, yang juga merupakan adik kandung Prabowo, menjelaskan bahwa sektor ini berhubungan erat dengan 185 industri turunan lainnya, yang berpotensi meningkatkan perekonomian nasional. Salah satu langkah penting dari pemerintahan baru adalah penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) 11% dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 5%. Rencana ini akan diterapkan dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun.

Baca Juga :   PT Metropolitan Land Tbk Siap Manfaatkan Momentum Pilkada 2024

Mendorong Permintaan KPR Subsidi

Prabowo juga berencana untuk membangun tiga juta rumah setiap tahunnya, yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Olivia Surodjo, Direktur MTLA, menyatakan bahwa penghapusan PPN dan BPHTB, ditambah dengan suku bunga rendah, merupakan kesempatan emas bagi konsumen untuk memiliki hunian. “Stimulus-stimulus ini sangat menguntungkan bagi konsumen,” ungkap Olivia.

MTLA melihat peluang ini dengan menawarkan kemudahan bagi konsumen, mulai dari opsi pembayaran hingga potongan harga yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Perusahaan juga memasarkan rumah compact yang lebih terjangkau dan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pemiliknya.

Baca Juga :   PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Maksimalkan Insentif PPN DTP 100% untuk Capai Target Tahun 2024.

Harapan untuk Masyarakat

“Kami berharap stimulus properti ini akan menggairahkan masyarakat untuk membeli hunian dan menyerap produk-produk yang ditawarkan oleh pengembang,” kata Olivia, Senin (21/10).

Meskipun program pembangunan tiga juta rumah tersebut dianggap positif, Olivia menegaskan bahwa MTLA belum melihat dampak langsung terhadap kinerjanya. Perusahaan ingin melihat skema program yang akan diimplementasikan dan apakah mereka dapat berpartisipasi dalam program tersebut. “Kami mendukung dan memandang program itu baik untuk menurunkan backlog perumahan,” tambahnya.

Baca Juga :   MTLA Sambut Positif Pembentukan Kementerian Perumahan dan Program Subsidi 3 Juta Rumah.

Proyek dan Ekspansi MTLA

Di tahun 2024, MTLA sudah meluncurkan proyek residensial seluas 185 hektare di Metland Cikarang. Saat ini, perusahaan juga tengah mempersiapkan pengembangan residensial di Kertajati, Majalengka. “Pemilihan wilayah ini didasarkan pada perkembangan pesat di koridor timur, seiring dengan pembangunan infrastruktur yang berjalan,” ungkap Olivia.

Dengan langkah-langkah strategis dan dukungan dari kebijakan pemerintah, MTLA optimis bahwa sektor properti Indonesia akan semakin menggeliat, memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat luas. (hky)